Tika Rempong


Tika, Cewek Ababil yang lagi Berusaha untuk jadi Lebih Dewasa

            Apa kabar para pembaca Rempongs on the Week? Kembali lagi bersama White Prince dan The Dark Knight dalam artikel yang selalu kalian nantikan, Rempongs on the Week? Bagaimana kabar kalian minggu ini? Waaah, pada sibuk nyiapin Metopen dan Micro Teaching, ya? Nah, ni pasti yang tugas media audiovisual untuk para peserta makul BIPA pada lupa dikerjain nih... hmmm... padahal deadlinenya minggu depan, lho.. he.. Baiklah, kali ini kita akan membahas mengenai Tika. Oke, semoga artikel kali ini bisa semakin menambah kegembiraan liburan kalian.. Tetep semangat, tetap tersenyum, selamat menikmati..
The Dark Knight: Liburan semester 5 kemarin ngapain aja kok bisa makin chubby gitu..
Tika: Tiba-tiba aku gendut. Setelah sakit habis dari RS aku jadi gendut, tapi ibuku baik sekali, G ngasih tekanan batin jadi aku bisa cepat sembuh (mungkin kamu jadi gendut gara-gara banyak minum obat kali, ya..)
The Dark Knight: Ada yang bilang kamu itu cantik, tapi kurang bisa menunjukkan aura kecantikanmu karena kamu cenderung agak tomboy. Pernah punya pemikiran untuk dandan super feminim kaya’ Ghaida?
Tika: Iya, tapi aku asline G ngerasa tomboy tapi temen-temen nganggap aku tomboy. Sebenarnya aku udah berubah, aku dikandani ibuku, “mbo’an dandan... nggo pacarmu”
The Dark Knight: Aktor cowok idolamu siapa?
Tika: Rio Dewanto, soalnya dia kecowok-cowokan sama aktor yang jadi pemain utama dalam Kupinang kau dengan Bismillah
The Dark Knight: Novel favoritmu apa, Tik?
Tika: G begitu seneng (novel), aku sukanya novel yang G terlalu berat dan G terduga alurnya
The Dark Knight: Di antara cowok-cowok KEMPONG, menurutmu siapa yang paling cakep, dan alasannya?
Tika: Rio... Karena dia putih
The Dark Knight: Ini pertanyaan dari Nanang, menurutmu Yusuf itu bagaimana? Apa dia congkak?
Tika: Dia itu tidak teguh pendirian, selalu mengikuti apa kata orang
The Dark Knight: Oke, lalu kalau menurutmu Nanang itu bagaimana? Bagaimana janggutnya menurutmu?
Tika: Nanang itu neg ngomong sengak (iyo, wajahnya juga sengak, tapi nanang ogak nyokot og) Aku G suka yang ada jenggotnya, yang suka ada jenggotnya itu Mey
The Dark Knight: Tik, kamu mau mati umur berapa?
Tika: Ucup.... pertanyaane kok nguno?
The Dark Knight: Yo kan aku mau tahu sampai umur berapa kamu merasa sudah cukup, sudah puas dengan hidup yang kamu jalani...
Tika: 70 (dijawab juga), nag tuwo-tuwo ra enak, nanti menyusahkan...
            Tika dan pacarnya yang sekarang kenal semenjak ia kelas 3 SMA melalui jejaring sosial yang waktu itu lagi in, yaitu Friendster dan berlanjut di Facebook. Saat itu Tika sudah punya cowok sendiri, dan pacarnya yang sekarang waktu itu juga punya pacar. Nah waktu mau tes di UNNES Tika menyuruhnya untuk mencarikan kos, tapi G jadi. Lalu hubungan mereka berlanjut ketika Tika udah putus dengan pacarnya, pacarnya yang sekarang itu setia nemenin Tika terus tapi Tikanya punya pacar lagi, jadi keduanya renggang lagitrus setelah Tika putus lagi dan pacarnya yang sekarang waktu itu mendekatinya, akhirnya berbuah manis, keduanya awet hingga sekarang, sudah kurang lebih 9 bulan. Ada fakta menarik, Tika G suka pacarnya nonton bola jadi sejak awal Tika bilang kalau dia G suka kalau pacarnya menonton bola dan bila itu terjadi, tika akan ngambek dan G membalas sms pacarnya (wow...)
The Dark Knight: Nah seandainya kalau kamu punya cowok yang jarang mandi, suka begadang, kluyuran, bagaimana caramu supaya cowokmu itu bisa lebih baik?
Tika: Ya diberitahu lalu kuajak ke rumahku biar dikomen orang tuaku (Hahahhahhaha...)
The Dark Knight: Dari semua anak KEMPONG, siapa sih yang paling rempong dan yang paling G rempong?
Tika: Yang paling rempong.... Siwi.. yang paling G rempong... (tertawa) aku
The Dark Knight: Selama ini kamu menganggap KEMPONG itu bagaimana?
Tika: Didominasi oleh sebagian orang saja, kakean ngomong ini itu tapi... solidaritasnya KEMPONG tinggi
The Dark Knight: kamu suka permen karet ya? Kok suka mengunyah permen karet?
Tika: Seneng sih, ben ono kegiatan... Dimulai sejak SMP, biasanya kutempel ke kursi kalau udah selesai
The Dark Knight: Jika disuruh milih, mana yang kamu pilih? Cowok ganteng tapi G kaya, atau cowok kaya tapi G ganteng?
Tika: Sing penting aku seneng... Pertama tu aku melihat orangnya dulu, G mengamati kekayaannya
The Dark Knight: Kejadian apa yang membuatmu sampai menangis hingga bahkan G da yang bisa menenangkanmu?
Tika: Nag aku wedi, keweden...
The Dark Knight: Pernah berambut panjang?
Tika: Pernah, pas SMP. Nyamannya begini, tapi mau kupanjangkan lagi biar feminim...
The Dark Knight: Apa kamu merasa kekanak-kanakan...?
Tika: Jarene wong-wong sama pacarku iya
The Dark Knight: Apa kamu manja?
Tika: Kalau di rumah iya, tapi kalau di kos, mandiri...
The Dark Knight: Apa kamu humoris?
Tika: Neg wes kenal bisa humoris... (berhenti lama) Berarti aku G humoris, ya?
The Dark Knight: Hahhahaha... Aku jadi ingat dulu pas anak-anak touring ke Limut kan aslinya mau ke Curug Lawe tapi G jadi gara-gara medan yang emmbuat kalian kembang-kempis. Lalu pas kamu nangis dan bilang, “Nag aku mati piye?” itu benar-benar membuatku tertawa... Hahahhaha... Iya, bukannya ikut cemas tapi amlah aku tertawa, bagaimana sih perasaanmu saat itu?
Tika: Aku tu senenge mikir hal yang selanjutnya, trus nag tibo mati ra Cup, jalanannya berbatu, ada jurang juga...
The Dark Knight: Pernahkah ada orang yang menangis karena ikut sedih terhadap kesedihanmu?
Tika: OGAK!!! Nag nangis aku malah diguyu, jarene nangisku ogak logis, ya kaya’ di Limut waktu itu contohnya, malah jadi bahan tertawaan (Ampun, maaf deh...)
            Cewek yang makanan favoritnya dalah makanan siap saji seperti mie goreng dan hamburger ini akan menceritakan kisah pertemuannya dengan sahabat-sahabatnya. Tika dan Mey itu teman SMA, keduanya registrasi bareng di bank, cari kos juga bareng. Lalu kalau Ghaida itu temennya temen SMA Tika dan kebetulan waktu itu Tika baru berteman dengan Jani dan Jani ebrteman dengan Ghaida, maka dari itu ikut temenan. Nah terakhir Desti, Desti temannya Ghaida, jadilah keempat anak ini berteman.
The Dark Knight: Dulu aku ingat ada kejadian lucu, kamu pernah bilang begini ke aku, ‘Cup, smsku kok G mbok bales? Aku kan dadi illfeel.. padahal aku lagi nanya’... Ingat G?
Tika: G ingat (geleng-geleng) Aku emang serik nag lagi butuh tapi smse G dibales..
The Dark Knight: Kenapa wajahmu sering cemberut? Kamu labil, ya?
Tika: Iya. G reti, nag meneng tog emang wajahku keto’ cemberut, kakean pikiran mungkin
            Menurut ibunya Tika, daya tarik Tika itu ada di mata dan hidung yang mungil (lebih tepatnya pesek). Dulu ibunya yang menyuruh Tika buat jadi guru, disuruh milih jadi guru apa bidan, endingnya Tika pilih bidan dan memilih bahasa indonesia. Sebenarnya cita-cita Tika adalah menjadi dokter (cita-cita semenjak SMP) tapi setelah masuk SMA dan tahu kalau fisika sulit, cita-citanya secara otomatis beralih jadi guru, hanya saja waktu itu dia belum kepikiran mau jadi guru apa (guru spiritual mungkin, Tik...) Karena didorong oleh ibu dan teman-temannya untuk tampil lebih feminim, kini Tika mengoleksi eyeliner, maskara, eyeshadow, lipstik, pelembab, bedak, dan pembersih.
The Dark Knight: Bagaimana rasanya dulu terpilih jadi Ana?
Tika: Aku sih seneng, bisa main, intuk peran.... tapi ra sido main (menjawab dengan datar)
The Dark Knight: (menahan tawa) Waktu itu kenapa malu-malu disuruh nari? Lalu bagaimana caramu berlatih?
Tika: Aku G biasa nari, badanku kaku (ikut aerobik aja di FIK biar lentur) yo cuman latihan dialognya
The Dark Knight: Tolong ceritakan kisah tabrakanmu dulu...
Tika: Aku lewat, mboncengke 3 orang lalu dari parkiran tiba-tiba ada motor lewat dan G lihat kanan kiri, G tahu kalau ada aku, trus nabrak...
The Dark Knight: Lalu setelah itu Rumiana menggantikan peranmu, bagaimana perasaanmu?
Tika: Gpp.. tapi G rela sih, terus aku G main... tapi Gpp
The Dark Knight: Setelah kecelakaan itu kamu jadi trauma naik motor, G?
Tika: Dibilang trauma enggak, cuman takut kalau ada yang nyebrang, kaget... (Apalagi kalau yang nyebrang itu sugus ya)
The Dark Knight: Bagaimana kabar ponakanmu yang kecelakaan itu?
Tika: Sekarang dia sudah sehat, tapi matanya agak tidak normal
The Dark Knight: Bagaimana perasaanmu saat melihat teman-teman latihan sedangkan kondisimu sedang sakit?
Tika: Merasa tidak berguna, pengene G berangkat tapi wedi nag bijine elik
The Dark Knight: Lalu drama dapat apa endingnya?
Tika: A. Aku seneng... aku merasa aku kan G lapo-lapo kok intuk’e A (Hla piye, kwe pengen bijine diganti dadi opo)
The Dark Knight: Pernah marah G selama latihan?
Tika: Iyo, pas parkiranku G diewangi, Heru G nolong, trus dia Cuma duduk. Aku diewangi Aji
The Dark Knight: Dia memang G bisa matic... Hmmm... Oia, bagaimana perasaanmu saat main kembang api?
Tika: Nguripke kembang apine suwi, pas murup liyane wes mati, trus aku sok asik diwe...
The Dark Knight: Bagaimana pendapatmu terhadap Sutradara, Astrada dan Pimpro?
Tika: Sutradara apik sih, mencoba mengerti satu per satu anak biar kinerjanya apik tapi kurang tegas. Astrada nesunan, medeni nag nesu. Pimpro...? Alay sitik
            Tika mengaku sering membuat orang tuanya sedih. Ibu Tika sangat sayang pada Tika, karena kebiasaan Tika yang senenge menengan ning kamar ibunya Tika mpe nangis karena (menurutku masalahnya sehari-hari) Tika G mau ikut ibunyangobrol kalau ada tamu padahal ibunya lagi kangen tapi Tika G sering cerita padahal (lagi) ibunyapengen Tika banyak cerita pada ibunya (Hmmm... Ibu yang sayang anaknya berbenturan dengan anak yang cuek). Hal yang pernah dilakukan orang tua Tika hingga membuat Tika terharu adalah ketika Tika pas lagi G doyan makan, ayahnya akan berinisiatif menanyai Tika, ‘mau dibelikan apa?’ biar Tika mau makan dan ketika pulang dari UNNES, Tika pasti selalu ditanya, ‘mau dimasakke apa?’. Yang orang tua Tika minta adalah menyuruh Tika kuliah yang rajin dan tidak boleh malas. Ketika Tika disuruh orang tuanya ngambil cucian dan Tika tidak bergegas, ayahnya akan menggantikan Tika dengan mengambilkan cucian tersebut. Yang ingin dilakukan Tika untuk membuat orang tuanya bahagia adalah segera lulus lalu bekerja. Yang penting dia ingin jadi PNS (piye, jarene mau pengen dadi pegawai bank?)
The Dark Knight: Biasanya sering curhat ma siapa?
Tika: Sembarang (berarti mbek dosen juga?) ma Mey kadang, Ghaida juga. Tapi kalau ma ibu harus cerita, nag G cerita ntar diseneni, masa’ perjalanan pulang dari UNNES ke rumah juga harus cerita ngapain aja, kan cuman perjalanan pulang tog...
The Dark Knight: Tika, apa kamu yakin bisa masuk surga?
Tika: Durung yakin
The Dark Knight: Apa kamu ingin bekerja saat berumah tangga nanti?
Tika: Pengen, nag kurang-kurang trus aku G kerjo, ntar suamiku semena-mena piye?
The Dark Knight: G piye-piye Tik... Oia, apa orangtuamu menanamkan pada dirimu untuk mencari calon suami yang mapan dulu? Dan kamu setuju?
Tika: Kwe kok ngerti, Cup?
The Dark Knight: Aku kan sangang
Tika: Iyo. Mau G mau daripada G setuju ntar pacarku tag gowo malah diprenguti, jadi G boleh ma anak kuliahan.. harus serius-serius
The Dark Knight: Kapan kamu merasa tidak percaya diri?
Tika: Neg pas dikon ngomong di depan umum soalnya aku G pinter memilih kata-kata.
The Dark Knight: Oia, kamu yakin G ma pilihanmu jadi guru?
Tika: Aku sak iki pengene jadi pegawai bank, piye Cup?
The Dark Knight: G piye-piye (yo waktunya diputar ulang saja, trus ambil ekonomi atau akuntansi) hmmm... Siapa yang paling sering sms an ma kamu?
Tika: Pacarku...
The Dark Knight: Dosen dan makul favorit?
Tika: Papa Rus... Maku favorit bahasa inggris, dosene dan teman0temannya enak. Di akhir semester pada tukar kado, nah apa ada coba yang sampai tukar kado, di mku mu enggak ada kan?
The Dark Knight: (Sangang men...) Sebutkan cowok-cowok paling mantep di BSI?
Tika: mantep i sing piye Cup?
The Dark Knight: Yo sing awak’e sangang...
Tika: Pakdhe... Kurang mantep opo neh wi?
The Dark Knight: Cowok idealmu yang kaya’ gimana?
Tika: G seneng cowok gendut, G kriting, senenge sing duwur, yo fisik’e koyo’ kwe lah Cup... aku ijek ababil jadi harus super sabar, penuh dengan kejutan dan G nglirik-nglirik cewek lain...
            Ada kisah horror (tapi menurutku G horror), di rumahnya Tika ada kamar yang selalu basah di lantai pojok dan katanya itu pipisnya genderuwo, bahkan kata masnya lampu kamar itu cepet matinya, tapi sekarang kamar itu sudah G sebegitunya (ini hanya sepenggal kisah dari ingatan masa kecil Tika) Tika punya pengalaman yang memalukan, saat masih SMP Tika meloncati batasan duduk di depan kelas hingga roknya tersingkap naik, membuatnya malu karena dilihat teman-temannya. Kebiasaan orang yang paling aneh yang pernah Tika lihat adalah kebiasaan masnya krena tiap tidur masnya kalau lagi nglindur, bangun-bangun tu bantal bisa dijadikan piring nasi (wah, konyol ig. Hahahhaha...)
The Dark Knight: Kesan buruk pas KKL?
Tika: Wisatane kurang, makanan di ruumah makannya G enak...
The Dark Knight: Bagaimana bayanganmu saat KKN ntar?
Tika: Seneng... Mesti di tempat baru, dapat pengalaman, aku sudah menantikannya
The Dark Knight: Cowok yang menyebalkan tu yang kaya’ gimana?
Tika: Cerewet, pengen ngertinan...
The Dark Knight: Bekas luka di tubuh yang G kamu sukai?
Tika: Ono, punggung, itu bekas tompel yang dioperasi... masa’ njahitnya jelek... dan bekas knalpot di kaki
The Dark Knight: Kenapa kamu selalu bareng-bareng sama Mey dan Ghaida?
Tika: Karena satu kos, ncen konco wes cedhak
The Dark Knight: Menurutmu kedua temanmu itu di masa depan pantesnya jadi apa?
Tika: Mey pantesnya jadi guru, kerja di butik, dodol tas. Ghaida podo, butik atau salon...
The Dark Knight: Ni ada masukan dari Mey dan Ghaida, “Perbaiki cara jalanmu nak, jangan ngangkang-ngangkang nggak penting gitu....”, juga “Jadilah roommate yang baik, bersih-bersih kamar, ganti sprei dll, dan jangan sakiti Timmy!”
Tika: Soal cara jalan G reti, aku wes latihan mlaku feminim... Soal Timmy... Karena dia itu menggoda untuk disakiti (tertawa)
The Dark Knight: Oia, satu lagi... “Ingat perkataan dosen bahasa jawa dulu? Sering-seringlah senyum, kamu tau kenapa? Karena kalau kamu diem itu tambah kelihatan gendut” (tertawa) kamu merasa gendut ya, Tik?
Tika: He’eh, wes sesek kabeh klambiku tapi kalau dulu aku terlalu kurus
The Dark Knight: Lalu kapan rencananya mau diet?
Tika: Sak iki wes mulai
The Dark Knight: Menurutmu diantara kamu, Mey, dan Ghaida, cantikan mana?
Tika: (tersenyum malu-malu) Cantikan aku
            Pendapat Tika tentang anak-anak yang aktif dalam PKM itu... Sangang. Dia bilang, “Uripe koyo’ nganggo karya ilmiah, nag jagongan mbahase karya ilmiah, kaya’ Tya ma Angga nag pacaran mbahase yo karya ilmiah. Tika suka bikin video di laptop, saat nganggur di rumah ia akan menyanyi dengan gitar... Menurut Tika antara HP dan Laptop lebih penting HP karena ia butuh smsan sedangkan Laptop hanya untuk browsing saja, untuk mengerjakan tugas. Bagian tubuh yang paling Tika jaga adalah wajahnya. Saat habis kecelakaan dulu Tika langsung bercermin, ia takut kalau wajahnya kenapa-kenapa. Piknik SMP dulu Tika ke Dufan dan Monas. Hal yang tak terlupakan adalah ketika ia naik arung jeram hingga 3 kali, antrinya 3 kali pula. Sekali seminggu Tika diapeli pacarnya, tiap weekend, tapi sekarang 2 minggu sekali saat menjemput Tika untuk pulang karena sekarang pacarnya tinggalnya di Pati.
The Dark Knight: Tika, kenapa tidurmu ngorok?
Tika: Aku tidak tahu kalau saya itu ngorok. Terjadi begitu saja
The Dark Knight: Kapan mau pakai jilbab?
Tika: Secepatnya. Sekarang sudah mulai niat
The Dark Knight: Kebiasaan sendawa mulai dari kapan?
Tika: Ket mbiyen... jarene ibuku kalau kaya’ gitu G perlu ditahan..
The Dark Knight: Kapan tunangan sama mas Eko?
Tika: Halah Cup... (bingung njawab.. malu-malu) Rencananya... secepatnya ini... Rencanaku semester depan.. (Cuepetnya....)
The Dark Knight: Apakah akmu punya niatan mau operasi tompel lagi?
Tika: G ada tompel lagi, Cup...
The Dark Knight: Apakah kamu ingin lebih tinggi lagi?
Tika: He’eh, ibuku pengen aku tinggi, jadi daridulu aku diminumi susu terus, bahkan jadi lemu gini gara-gara ibuku...
            Ada dua orang yang paling ingin dimintai maaf oleh Tika, yaitu temannya sejak SMA dan orang yang disukai oleh teman SMAnya itu. Nah, orang yang disukai teman SMAnya itu suka sama Tika. Ya begitulah, terjadi carut marut dalam kehidupan dan Tika merasa bersalah kepada teman SMAnya itu. Meskipun tak pernah menyelesaikan masalah tersebut secara langsung, tetapi Tika belum sempat meminta maaf kepada dua orang tersebut (Ayo Tika buruan minta maaf, sms saja kalau takut. Selak mati lho) Masa paling indah bagi Tika adalah ketika ia duduk di bangku kelas 2 SMP, itu adalah masa keemasannya karena saat itu ia sering ikut lomba, seperti cerdas cermat, ikut organisasi OSIS, dan karena prestasinya itu ia bisa masuk di SMA favorit di Kudus. Saat terpuruk bagi Tika adalah ketika ia masih kecil. Dia menjadi wedinan sejak kecil, gara-gara mas nya yang tertua sukanya membangkang, imbasnya sekarang, Tika jadi wedinan karena dulu di rumah masnya selalu bertengkar dengan orang tuanya.
The Dark Knight: Tika, bagaimana pendapatmu tentang anak jalanan?
Tika: Mesakke dan membuatku sadar, aku merasa beruntung
The Dark Knight: Kamu suka anak kecil?
Tika: Neg sing lucu he’eh, bergantung cah cilik’e (nag koyo’ imam piye?)
The Dark Knight: Kamu setuju G, cewek tu harus lemah lembut?
Tika: G mesti sih, kembali ke tipe masing-masing, terus kenopo nag kudu lemah lembut? Keto’ lemah karena ada pekerjaan yang G dilakukan oleh cewek, kerja berat misalnya
The Dark Knight: Pendapatmu terhadap kota Semarang?
Tika: PANAS... BANJIRAN...
The Dark Knight: Bagaimana pendapatmu terhadap bu Ida?
Tika: Perfeksionis, opo-opo kudu apik, pinter... tapi nag ngomong ma orang kalau ada orang yang G pinter ngritiknya pedes (berarti kudu pinter sek nag pengen ngomong mbek bu ida)
The Dark Knight: Siapa orang yang paling ingin kamu lindungi di dunia ini?
Tika: Ibuku. Wonge sayang banget ma aku (tersenyum) (Ya, G perlu dijelaskan dengan kata-kata lah)
The Dark Knight: Sejauh ini apa yang kamu pelajari dari Micro Teaching?
Tika: Aku merasa sial micro teaching iki, G sesuai yang kuharapkan dan kitaharus siap selalu untuk maju.. siap G siap, pokoknya harus siap
The Dark Knight: Bayanganmu saat PPL nanti gimana?
Tika: Mesti deg-degan, kaget, sebenarnya aku G pengen ono PPL. Kalaupun PPL pengennya kalau G Kudus ya Semarang
            Cewek yang takut dengan kucing ini mengakui Joging sebagai OR yang paling ia kuasai (berarti ni anak G suka OR, makanya badannya kaku) Kota yang menarik bagi Tika adalah kota Bandung karena menurutnya kota tersebut bagus, tenang dan G terlalu ramai. Hidup sebagai anak kos menurut Tika ada enaknya ada G enaknya. Enaknya itu menu makanannya G monoton dan bisa berkumpul dengan teman-teman. G enaknya dia harus mau nyari makan kalau lapar, kalau G mau nyari makan sendiri ya artinya G makan, dan harus bisa hemat. Menurut Tika, Drama HAH itu G terlalu sastra banget, dramayang ia dan teman-teman KEMPONG pentaskan itu baginya sama seperti kehidupan sehari-hari, jadi dia membandingkannya dengan sinetron dan menurut Tika ia dan yang lain saat mementaskannya jadi G nampak kalau ternyata yang mementaskannya adalah anak-anak dari jurusan bahasa indonesia karena orang dari jurusan lain juga bisa (Hahahhahahaha) Pandangan Tika tentang masa depan itu sangat sederhana, yaitu sekolah... sekolah untuk masa depan. Jadi sepenting apa sih kegiatan yang sedang ia jalani ini sekarang ini, yaitu kuliah? Baginya sangat penting sekali karena ia ingin mendapatkan titel sarjana untuk masa depannya.
The Dark Knight: Kapan kamu merasa Allah menolongmu dari sebuah masalah?
Tika: Ketika kecelakaan itu toh, Cup... Alhamdulillah ponakanku bisa sembuh.. mesakke dia..
The Dark Knight: Menurutmu keseksian cewek tu dilihat dari apanya?
Tika: Cara dia berjalan, berbicara, berpenampilan, ya kaya’ yang di ajang putri-putri Indonesia
The Dark Knight: Lalu di BSI ini siapa yang menurutmu paling seksi?
Tika: Tyas...
The Dark Knight: Bagaimana pendapatmu tentang yang namanya bekerja?
Tika: Bekerja itu kewajiban untuk melanjutkan hidup, nag iso sak iki kerjo aku gelem kerjo Cup... Ya, bekerja itu untuk melanjutkan hidup
The Dark Knight: Bagaimana pendapatmu terhadap organisasi di kampus?
Tika: Theater SS i organisasi G sih, Cup?
The Dark Knight: Yo anggep wae he’eh...
Tika: Aku mikir... organisasine G mikirke wektu, sak wayah-wayah... Moso’ baline wengi-wengi? Moso’ ngganggu kuliah nguno? Seharusnya organisasi kan G mengganggu kuliah...
The Dark Knight: (tertawa gara-gara perkataan Tika yang jujur) Apa di rumah kamu itu anak rumahan?
Tika: Iya dong
The Dark Knight: lalu apapengaruh mas-masmu dalam hidupmu?
Tika: Aku G cedak ma masku, aku cedaknya ma masku yang umure ijek cedak ma aku
The Dark Knight: Tempat di Unnes yang menurutmu paling menarik apa?
Tika: (berpikir lama) wes digawe apik-apik Cup... Embung
The Dark Knight: kamu bisa renang G, Tik?
Tika: G... blas... Aku G wani ning banyu-banyu (Lah, podo karo White Prince) Aku ning pantai nag G dicekeli G wani (Dicekeli irunge sing pesek? Hahahhaha)
            Tika pernah dikecewakan oleh dosen. Waktu itu nilainya G keluar pas Yudisium dan ia pun ke Unnes, pas ketemu, dosennya Cuma bilang ‘ya tunggu 3 hari lagi ya’. Hakikat hidup sebagai seorang anak menurut Tika adalah semuanya untuk orang tua, harus menurut orang tua dan membahagiakan orang tua. Tika tidak setuju dengan poligami, ia merasa kasihan dengan para wanita yang dipologami, kalau laki-lakinya seperti itu kenapa tidak mencari laki-laki lain saja alias berpisah? Karenapoligami itu tidak adil untuk cewek dan lalu ketika masalah ini dihadapkan pada Tika, apa yang akan dilakukannya ketika bila di masa depan suaminya berpoligami dan Tika memilih untuk berpisah. Ya, menurutnya itu pilihan yang lebih baik
Tika: Tapi ojo ah Cup, aku ngko menderita merana
The Dark Knight: Yo nag nguno mewanti-wanti suamimu ntar dong jangan sampai berpoligami. Hahhahaaha... Tika, apa kamu orang yang mudah memaafkan?
Tika: Iyo, tergantung cara orang itu habis melakukan kesalahan... kalau dia bisa mengambil hatiku untuk mintamaaf bisa langsung kumaafkan (Wah, koyo’ tokoh utama ning sinetron wae sing hobbynya memaafkan)
The Dark Knight: Adakah nasehat dari temanmu yang paling berkesan?
Tika: Meong senenge memberiku nasehat, ‘kwe wes gede, ponine ojo ning ngarep terus’
The Dark Knight: Ketika hidupmu tak sesuai dengan yang kamu inginkan, apa yang akan kamu lakukan?
Tika: Mikir.... Piye carane... Kudune iso...
The Dark Knight: Apa yang paling kamu iri dari orang lain?
Tika: Kalau ndelo’i orang pinter... sing tag pengeni kaya’ Liliek Handoko (berarti kamu ingin tertawa-tawa sendiri tanpa sebab yang jelas?)
The Dark Knight: Oia, menurutmu White Prince itu bagaimana?
Tika: Ngganteng tapi G MUDENGAN, G NYAMBUNGAN... tapi wonge apik nag ngewangi konco
The Dark Knight: Ada G kebiasaan jelek yang G ingin kamu ubah?
Tika: Sendawa
The Dark Knight: Lalu apahal yang sejak dulu tak pernah berubah pada dirimu?
Tika: Tetap rendah hati, manja, baik hati, tidak menjadi sombong, tetap memperhatikan orang-orang di sekitar (tertawa)
            Perbedaan Tika semenjak ngekos adalah ia jadi tambah lemu, lebih mandiri meski hanya sedikit. Cewek yang lebih suka hujan daripada panas ini selalu melihat wajah dan pakaian orang yang baru pertama ia kenal atau lihat untuk menilai orang tersebut karena dari penampilannya akan kelihatan apakah orang tersebut bisa mengurus dirinya tau G, dilihat dari wajahnya Tika mengaku bisa tahu orang itu sombong atau G, bisa enak diajak konconan atau G (WOW....) bagi Tika kumlod itu penting karena bagi orang lain yang dilihat itu nilainya. Mau belajar kaya’ gimana sepintar apa pun tapi kalau Ipnya jelek ya bakal kelihatan bodo bagi orang lain tersebut. Alhamdulillah semester 5 lalu Tika kumlod dan ia menggunakan haknya untuk lebih memilih mengulang mata kuliah, yaitu Apresiasi Sastra. Tika berharap dia bisa melanjutkan S2 tapi dia G pengen langsung, dia ingin kerja dulu. Tika itu mudah sakit, kalau kesel dikit dan makan telat dikit dia bisalangsung jatuh sakit.
The Dark Knight: Siapa yang lebih sering telepon? Orang tuamu atau kamu?
Tika: Ibuku... Bapakku... Kalau telepon beberapa hari sekali tapi kalau sms tiap hari..
The Dark Knight: Bagaimana pendapatmu terhadap ibu kosmu?
Tika: Senengane ning kos nag butuh duit, G peduli ma anak kos. Di kos G ada air aku mpe ngungsi mandi di kos nya Jani
The Dark Knight: Di kos nya Jani G da ibu kosnya juga? Kok boleh mandi di sana?
Tika: Iya, di kosnya Jani juga G ada ibu kosnya. Oia, masa’ aku bilang ma ibu kosku, sms kalau pintu kamar mandinya rusak ibu kos ku Cuma jawab iya, tapi kalau sms mau bayar kos, sms balasannya ibu kosku panjang sekali
The Dark Knight: (tertawa) terakhir cerita ma ibumu kapan Tik?
Tika: Biasanya kalau siang-siang kan di depan tv, tiduran... lalu ibuku datang, di sebelahku, di kasur depan tv itu biasanya aku cerita ma ibuku
The Dark Knight: Masalah apa yang paling kamu takuti dalam waktu dekat ini?
Tika: Skripsi (menjawab tanpa pikir panjang... Ya, kuakui aku juga agak takut.. agak)
The Dark Knight: Pertanyaan terakhir, tolong kasih saran sama blog KEMPONG ini
Tika: Blognya itu kaya’ dulu saja.... bercerita, jangan kaya’ wawancara
The Dark Knight: Giamna, ya... Soalnya ada beberapa jawaban anak KEMPONG yang menurutku bagusnya tu ditulis dalam dialog, jadi agak miss kalau kupaksain dalam paragraf bercerita dan kalau mode bercerita semua tu kaya’ aku yang jadi sudut pandangnya, jadi aku yang menarasikan kehidupannya, ntar jatuhnya malah subjektif. Tapi mulai artikel ini aku udah mulai memasukkan kembali mode bercerita kok, G melulu wawancara. Hehehe
Tika: Dan komennya G usah terlalu akeh ben sing moco G bingung
The Dark Knight: Hhehehe..
      Panjang sekali ya artikelnya Tika, ya memang daftar pertanyaannya saja panjang, lebih dari 130 pertanyaan. Wow, G terasa tinggal 8 anak lagi (termasuk White Prince dan The Dark Knight)... Nampaknya artikel-artikel mendatang juga akan sepanjang ini, hehhehe... Tetep semangat kuliah ya teman-teman, jangan jenuh dulu, kalaupun jenuh berteriak saja di telinga teman terdekat kalian, buat yang sakit ayo minum obat biar sembuh soalnya ini minggu-minggu kritis karena kita harus selalu siap dengan tugas-tugas yang banyak dan melelahkan, kalau bisa jangan begadang, G baik buat kesehatan. Nah, edisi selanjutnya yaitu mantan ketua HIMA kita yang tubuhnya sekarang jadi lemu, apakah gara-gara udah keluar dari HIMA dia jadi hobby makan? Hehehe... Nantikan profil lengkap Nur Fatoni di edisi berikutnya... Sebanyak apa sih fakta menarik tentang mas-mas dari Kendal ini... Baiklah, White Prince dan The Dark Knight undur diri dulu... XOXO.. See Ya..

GITAR KECIL

kali ini update kempong hadir dengan cerpen yang ditulis oleh salah satu redaksi blog kempong.
Cerita ini hanya fiksi. Kesamaan nama orang dan tempat hanya kebetulan belaka.

GITAR KECIL

Tak ada satu malampun yang lepas. Hari-hari seperti kehilangan identitasnya. Di taman itu, malam seperti pekat yang selalu datang silih berganti. Anak-anak itu layaknya oksigen yang mengisi kekosongan ditepian warung remang. Hal yang dipahami hanyalah apa yang akan dimakan hari ini. Mengais sesuap receh dari setiap pasangan yang datang. Walaupun yang datang bukan hanya pasangan, ada anak, remaja, bapak, ibu, kakek, nenek hingga semua berbaur dengan aktivitas penuh milik mereka. Kasus politik,ekonomi, sosial, atau keuangan tak mereka hiraukan. “apalah urusan memperdulikan mereka, toh mereka tidak memikirkan kita? Hanya ribut sendiri tidak pernah malu dengan umur mereka.” Pohon terombang-ambing angin karena ini memang musim kemarau. Debu bertebaran. Tapi warung tetap ramai, orang beli rokok, kopi, keripik hingga beli miras. Tapi anak-anak ini tetap menyanyikan lagu diiringi gitar bekas dengan ditambal sticker di kanan kiri. Entah siapa yang mengajari not dan nada tapi yang jelas semua yang dilakukan tidak akan diperdulikan oleh mereka yang memberi. Suara yang keluar hanya sebatas mengiringi alunan saja. Bolak-balik memutar hingga empat kali dalam waktu dua puluh menit saja.
Seseorang berbadan besar berperawakan kulit hitam dengan rambut gondrong datang menghampiri. menepuk salah satu dari mereka dan menarik ke tempat gelap. Sepertinya uang malam ini akan berakhir padanya. Hasil yang lumayan tapi akan lenyap beberapa menit kedepan. Yah beginilah nasib anak jalanan. Daripada di pukuli lebih baik serahkan saja.
Sebenarnya ia punya keluarga. Tapi ayahnya pergi. Saat diceritakan, katanya pergi mencari kerja tapi tidak pernah kembali lagi. Yah tapi masih mending karena masih ada ibu. Namun, ibu harus bekerja keras. Pagi-pagi jadi buruh cuci di rumah tetangga, dapat uang tidak seberapa. Siang harus jual koran di pinggir jalan. Disuruhnya mengamen saja daripada hanya main. Jadi dari pagi harus sudah bersiap-siap. Pulangnya malam. Syukur kalau masih dapat uang. Kadang dapat sedikit tapi habis di “jarah” si badan besar. Lapar sudah seperti teman baik. Menemani setiap pulang kerumah.
Kadang sudah ada makanan dimeja. Hampir seperti sulap saja. Tapi lebih sering ia temui meja hanya tertutup taplak meja bukan piring dan mangkuk tanda ada makan malam. Ia harus segera tidur karena besok pagi harus melakukan aktivitas yang sama dengan hari ini. Tak ada waktu bermain-main, bersenang-senang apalagi berlibur. Ia pernah bersekolah tapi hanya sampai lulus SD, itupun karena biayanya di gratiskan oleh pemerintah. Lumayan, ia bisa lancar membaca. Semua yang ia punya disyukuri tanpa banyak meminta. Apa daya orang miskin? Kalau sakit hanya bisa menunggu sampai sembuh sendiri. Kalau ke puskesmas, harus menyertakan surat-surat dari kelurahan yang berbelit-belit syaratnya, ada inilah itulah. Pokoknya susah. Apalagi kalau ke rumah sakit, tidak akan ditangani oleh pak dokter atau bu dokter setelah melihat pakaian kami. Apa oarang sekarang melihat orang lain hanya dari pakaiannya? Dengan gaya perlente dan jas hitam sudah dihormati orang? Apa orang tidak memikirkan apa sebenarnya orang di balik jas itu? Apa memang pakaian bersih mereka melambangkan hati mereka?

Mungkin pikiran seperti itu hanya muncul sekilas saat aku lapar. Kelaparan membuat pikiran orang menjadi tidak waras. Menjadi berkhayal menuju awang-awang. Menjadikan orang berpikir instans untuk mengisi perutnya. Tapi ia tidak. Uang untuk membeli makanan itu bukan hanya untuk perutnya, tapi juga untuk perut-perut kecil adiknya. Kadang uang yang ibu dapat hanya cukup untuk makan satu kali. Setelah itu adiknya akan menangis karena lapar. Ya lapar. Oleh karena itu, besok pagi ia harus dapat uang banyak agar bisa membelikan adiknya makanan. Hanya itu motivasi untuk rajin mengamen. Walaupun pekerjaan ini berat dan memalukan tapi ia harus melakukannya. Apa malu akan membuat perut adik dan ibunya kenyang? Tidak akan. Hanya uang yang bisa membuat keluarganya tetap hidup. Terlalu klise? Tidak. Inilah kenyataan hidup. Paham keuangan yang maha esa sudah benar-benar merasuk dalam kehidupan manusia sekarang. Khususnya di perkotaan.
Sebelum tidur, ia masih berpikir tentang harapan untuk mengangkat derajat keluarganya menjadi lebih baik. Walaupun itu berat, tapi semua orang harus tetap punya harapan. Harapan tidaklah menjadi beban, tapi lebih menjadi pelecut semangat. Semangat inilah yang nantinya bisa mewujudkan harapan itu. Namun, ia berpikir bahwa dengan keterbatasannya saat ini ia masih bisa mewujudkan harapan itu asal tetap berusaha dengan jalan kejujuran.
Ia tidak seperti kebanyakan orang yang menghalalkan segala cara untuk mencapai harapan. Ia sadar bila kerja keras dan kejujuran menjadi kunci penting. Bila seseorang dapat melakukannya maka akan ada kepuasan tersendiri. Suatu penghargaan yang tidak diketahui orang lain namun tetap membuat sang empunya bangga. Coba tengok wakil rakyat yang telah dipilih, setelah duduk di kursi mereka lantas lupa siapa yang memilih. Bahkan, hampir kehilangan urat kepeduliannya. Tapi itu hanya segelintir orang. Bagaimanapun tergantung individu masing-masing. Kita tidak bisa menilai semua wakil rakyat itu buruk, nyatanya ada yang berjuang membela TKI di tanah Saudi, ada juga yang peduli terhadap nasib buruh. Meskipun tidak sebaik malaikat, tapi mereka masih sadar terhadap tanggung jawab yang dipikul di pundak mereka. Ia bersyukur masih ada orang yang seperti itu di zaman sekarang ini.
Ia sudah jenuh dengan kehidupan manusia sekarang yang menganggap uang adalah segalanya. Memang benar kalau uang bisa membeli semua barang. Namun, yang penting juga adalah sikap tolong menolong yang harus ada di dalam hati. Ia pernah bertanya pada ibunya, “bu, kenapa kita dilahirkan dengan keadaan ekonomi seperti ini?” ibunya lantas menjawab, “nak, Allah itu maha adil jadi ada sesuatu dibalik semua ini. Janganlah kau mengeluh terhadap keadaan.” Namun ia menjadi marah mendengar jawaban seperti itu. Dalam hatinya ia ingin menjadi seseorang yang kaya raya, bergelimang uang, mempunyai mobil mewah, rumah besar dan khayalan-khayalan lain.
Di lain hari, ia bertanya kembali dengan pertanyaan yang sama kepada ibunya, lagi-lagi ibunya menjawab dengan jawaban yang sama terus-menerus. Hingga pada suatu saat, saat ia mengamen, ia melihat seorang ibu berjalan di trotoar sendirian menenteng tas berwarna hitam. Terpikir olehnya untuk mengambil tas ibu itu, ia benar-benar telah terasuki pikiran yang kotor hingga membuat mata hatinya tertutup. Setelah mendekat menuju tempat ibu itu berjalan, ia lantas mengambil secara paksa tas hitam tersebut kemudian dibawa lari sekencang mungkin. Ibu itupun berteriak selantang mungkin “jambret!” seketika itu warga dekat tempat kejadian sekonyong-konyong mengejar. Ia lari tunggang langgang dengan segenap kekuatannya. Meskipun perut lapar dan badan yang lemas ia masih terus menghindari kejaran warga.
Hingga ia sampai perempatan jalan dan ia mengambil jalan pintas yang mengelabui warga. Daerah itu sudah ia hapalkan sebelumnya. Ia lantas bersembunyi dibalik pagar sebuah rumah tua. Para warga kebingungan mencarinya. Setelah menunggu agak lama rupanya warga sudah membubarkan diri karena kesal tidak bisa menemukannya. Ia pun senang hatinya karena merasa telah membawa uang yang akan digunakan ibunya untuk berbelanja. Ia tidak sadar bahwa hal ini akan membuat hati ibunya tersakiti.
Saat ia pulang, tak ragu-ragu ia berkata kepada ibunya bahwa hari ini ia mendapat banyak uang sambil menunjukan lembaran-lembaran uang yang menumpuk di kedua tangannya. Ibunya kaget mendengar kata-kata anaknya,
            “Kamu mendapat uang ini darimana nak?”
“Sudahlah bu, tidak penting darimana asalnya. Yang penting sekarang ibu punya uang banyak untuk berbelanja.”
“Ibu tidak akan menerima uang ini sebelum kamu mengatakan darimana asalnya.”
Ia berpikir, seharusnya ibunya senang mendapat banyak uang. Tetapi yang terjadi justru kebalikannya. Apa yang sebenarnya ibunya inginkan? Bukankah dengan uang ini ibu dapat berbelanja sebanyak yang ibu mau? Bukankah ibu dapat membeli barang-barang dapur yang sudah mulai usang dan rusak?
Ia hanya bisa mengembalikan uang itu kedalam tas hitam. Tanpa ekspresi. Dan usaha untuk membahagiakan ibunya gagal. Kemudian ibunya berkata sesuatu,
“Nak, ibu mau lihat uang itu. Bisa ibu lihat semuanya?”
Ia kaget mendengar perkataan ibunya. Lalu ia memberikan semua uang beserta tas hitam.
“Nak, ibu memang senang bila kita punya uang banyak, tapi tidak seperti ini caranya. Ini namanya maling, jambret. Kita memang miskin, tapi bukan berarti kita menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang. Keluar dari rumah ini. Ibu tidak punya anak seorang penjahat.”
Mendengar kata-kata itu, ia lari keluar rumah dan pergi menghilang.
Ibunya menangis melihat anaknya berlari keluar rumah. Tapi ini merupakan konsekuensi terhadap perilaku anaknya. Kenapa anaknya bisa melakukan hal yang jelas-jelas salah dan melanggar hukum. Ini tindakan kriminal. Hanya saja, ibu tidak akan melaporkan anaknya sendiri ke pihak berwajib. Ibunya masih punya rasa iba terhadap anaknya.
Ia terduduk di salah satu pelataran rumah kosong. Ia meratapi nasibnya yang kini telah di usir oleh ibunya. Entah kenapa ia masih belum menyadari kesalahannya. Masih saja menganggap bahwa peilakunya benar walaupun harus mengambil barang milik orang lain, mungkin diperlukan perenungan yang panjang untuk bisa mengerti bahwa perilakunya salah dan tidak bisa ditolerir oleh ibunya.
Ia masih saja duduk tertunduk hingga sore hari. Hingga ia terkejut mendengar orang berteriak sambil berlari kearahnya. Orang itu berperawakan tinggi besar dengan lengan bertato. Tiba-tiba memegang lengannya lantas menarik kearah orang itu sambil orang itu berkata dengan nada berapi-api,
“Hei, kenapa kau tidak mengamen  hari ini! Mana setoranmu?”
“Tidak bang, aku tidak bisa hari ini.”
“Banyak alasan kau, kau tidak tahu siapa yang menguasai daerah ini? Kamu harus setor setiap hari. Tidak ada alasan lagi.
“Iya bang, yang menguasai disini kan abang. Tapi aku tidak ada uang sama sekali”
“Banyak omong juga kau anak kecil!”
Sebuah pukulan telak mendarat diperutnya, seketika itu ia roboh. Namun, orang itu masih menendang tubuhnya yang kecil itu. Setelah puas, orang itu pergi dengan tersenyum kecil.
Anak kecil itu hanya bisa memegangi perutnya yang terasa sakit. Tek terasa darah keluar dari mulutnya membasahi bibirnya yang kering. Ia mencoba bangkit dan berjalan. Entah kemana ia harus melangkah. Sampai diujung jalan ketika hendak berbelok ke arah rumahnya ia dibanting oleh seseorang yang datang dari arah belakang. Entah siapa itu namun lagi-lagi tubuhnya terhempas ke tanah. Sebelum ia sempat menengok untuk melihat wajahnya, orang itu sudah berteriak
“ini maling tadi siang, bajunya sama dan orangnya juga sama. Ayo kita tangkap.”
“Ayo... tangkap lalu pukuli.” Suara itu datang dari orang lain yang datang mendekat.
Ia kini sudah dikepung oleh belasan orang yang memasang muka marah dan kesal. Ia ketakutan karena kerumunan itu seakan-akan bernafsu menghabisi nyawanya. Ia menyesal akan kelakuannya tadi siang, ia sadar bahwa kelakuannya itu berbuntut panjang. Ia tidak ingin mati karena saat ini ia ingin meminta maaf kepada ibunya. Ketika kerumunan orang itu mendekat dan akan memukulkan tongkat pada tubuhnya, ada suara seorang yang sangat familier, ternyata itu suara ibunya.
“Tunggu bapak-bapak, jangan main hakim sendiri. Ini anak saya.” Sambil memeluk tubuh anaknya.
“Maafkan kelakuan anak saya, ia tidak bermaksud jahat, ia hanya ingin memberikan banyak uang pada saya. Jangan dipukuli lagi.”
“Jangan dilindungi maling seperti ini, ia harus merasakan akibat perbuatannya. Benar tidak bapak-bapak?”
“Benar!”
“Saya mohon jangan pukuli lagi.”
Dalam hati, anak kecil itu menangis. Mengapa selama ini ia tidak sadar kasih sayang ibunya yang teramat besar untuknya? Sedangkan yang ia lakukan malah selalu merepotkan dan membuat masalah.
“Bu, aku pantas mendapat semua ini. Ibu jangan melindungi saya. Biar saya yang menanggung ini semua.”
Ia bangkit dari dekapan ibunya lantas berbicara kepada kerumunan orang itu,
“Saya tidak akan lari, silahkan tangkap saya. Dan serahkan ke pihak yang berwajib. Saya akan bertanggung jawab dengan apa yang saya lakukan.” Kemudian ia menoleh kepada ibunya dan berkata,
“Bu, maafkan aku. Dan tolong nanti kembalikan uang dalam tas hitam tadi kepada pemiliknya.”
Bersamaan dengan perkataan anaknya terdebut, ibu itu menangis mengingat anaknya telah sadar dengan apa yang diperbuatnya.
Orang-orang itupun bersama-sama menggiring anak kecil itu ke kantor polisi. Ibu itu masih menunduk mengingat kejadian hari ini. Walaupun sedih, namun ia bangga terhadap anaknya yang telah mengakui perbuatannya dan akan bertanggung jawab. Meski anaknya seorang pencuri namun tindakan itu adalah tindakan untuk membahagiakan dirinya. Hanya saja, anaknya memilih jalan yang salah. (RAR)

Sekian edisi kempong kali ini, edisi selanjutnya mungkin akan di "isi" oleh artikel Tika yang pastinya sdh disiapkan oleh The Dark knight dan The white prince. Maaf atas segala kekurangan dan kesalahan penulisan pada setiap artikel yang kami posting, karena kesalahan merupakan sifat yang lekat dengan manusia. Selalu jaga kondisi badan kalian karena kesehatan merupakan aset yang berharga. Bye...Bye....

Mengenai Saya

Foto saya
ini blog perdana "kempong"... mudah-mudahan dapat menampung saran dan segala unek-unek... ada postingan biodata para anggota kempong juga (eksklusif lho... ) jgn lupa tinggalkan komen yach.... terima kasih... HAH!!!

Pengikut

Blogger templates

Blogroll

Copyright © 2012 keluarga rempongTemplate by : UrangkuraiPowered by Blogger.Please upgrade to a Modern Browser.