Ghaida, Penggila Cokelat yang sering jadi target labrakan
Oe oe... balik lagi, bersama saya dan partner saya, Rio. Nick name kami akan kuganti mulai edisi ini, yaitu: White Prince and the Dark Knight. Tentu saja yang jadi the Dark Knight adalah aku, Ha9X... Nama itu terinspirasi dari salahsatu quote fav.ku di serial Gossip Girl, bunyinya gini: “Who’s the princess choose, White Prince or the Dark Knight?” Ha9X... ok, langsung masuk ke bahasan artikel utama kita saja, yaitu Ghaida!!!! Cewek yang dikenal dengan suara imutnya ini kali ini akan berbagi seputar kehidupan dan kepribadiannya kepada kita semua. Let’s check it...
Ghaida berarti lemah lembut, Zukruf artinya perhiasan, dan nama terakhirnya yang sulit dibaca ataupun ditulis berarti satu diantara dua. Sayang, anak ketiga dari tiga bersaudara ini tak mau mengungkap arti sebenarnya dari nama panjangnya itu, dia bilang agar kita menafsirkannya sendiri, jadi sampai sekarang aku masih tidak mengerti apa hubungannya satu diantara dua dengan perhiasan. Hmm, mungkin aku harus bertanya dengan ibunya Ghaida kali ya, yang memberikan nama tersebut. (hahaha aneh2 aja nich “dark knight”nya...hahaha)
Cewek yang mengaku sebagai penggila fashion ini paling suka mengoleksi baju. Hal ini bisa kita lihat dari penampilannya yang selalu up to date.
Ak: Dha, cita-citamu jadi apa?
Ghaida: (mikir lama) jadi guru... (wajah datar)
Ak: (shock) Haaa, memang kamu yakin bisa jadi guru kalau udah lulus nanti (awkward)?
Ghaida: Ya tapi aku kan masih punya opsi lain (langsung lupa dengan pertanyaanku), masih bisa buka butik atau toko aksesoris (membela diri)
Ak: memang siapa sih yang nyuruh kamu masuk sini? Oh iya, kakakmu juga lulusan UNNES og, ya...
Ghaida: Disuruh orang tua, kakakku juga sama, disuruh orang tua.
Ak: memang kamu betah disini?
Ghaida: Betah, tapi akhir-akhir ini jenuh (Ya, aku juga. DASMED!!!!!! DRAMA!!!! (sambil menjambak-jambak rambut White Prince))[eitss.. “Dark Knight” dilarang menyakiti editor..hahaha] Aku merasa salah jurusan (Nah, kan... Ni anak malah tiba-tiba G konsisten njawabnya)
Ghaida suka sekali cokelat, saat sesi wawancara ini pun dia tak lupa mengunyah cokelat fav.nya (dan sayangnya, aku ora dike’i) Saking sukanya dengan cokelat, ni anak sampai menggunakan parfum rasa cokelat juga. Ghaida ini sebenarnya G suka nari. Dia berkata, kalau tahu pada akhirnya dia akan disuruh joged, dia lebih milih untuk jadi crew saja, jadi crew tata rias, tentu saja. Emang sih, pada awalnya Ghaida mendapat peran sebagai anggota keluarga dari desa (wajahnya G pantes jadi orang desa!!!), tapi karena revisi naskah, dia akhirnya berganti peran.
White Prince: (Dengan nada suara mas-mas MLM) Kamu sekali joged bayarannya berapa?
Ghaida: (memandang dengan wajah datar)
The Dark Knight: (Dalam hati berpikir: Ni anak (Si White Prince) kumat)
White prince: Nanti bayarannya bisa didiskusikan asal kamu mau joged bla bla bla... (Entah ngomong apa, terus bicara ala MLM untuk meminta Ghaida joged)
The Dark Knight: Jangan ganggu narasumberku (Kick White Prince’s Ass) [editor disini memblok kick dari dark knight. Oleh karena itu tulisan ini msh bs diposting, ga tau gimana nasib posting ini bila white prince kena...hahaha]
Ok, gangguannya udah lewat. Mari kita mulai lagi. Selain cokelat, Ghaida juga menyukai minuman yang lain (masih berwarna agak cokelat) yaitu kopi. Hal ini didasarkan pada kebiasaannya yang selalu tidur diatas jam 12 malam, yang kadang-kadang ia gunakan untuk menonton film-film korea. Vokalis idolan Ghaida adalah vokalisnya Paramore, jadi ketika dia lagi emosi tingkat tinggi, Ghaida biasanya memutar lagu keras-keras di kamarnya. Oh iya, hati-hati dengan Ghaida kalau lagi sensitif dan emosi, dia suka melempar-lempar barang sebagai pelampiasannya, dan marahnya ini berlangsung lama. Jadi sabar aja klo lagi menghadapi Ghaida yang seperti itu.
Aku: Dha, udah berapa kali pacaran? Yang G kamu anggap sebagai pacar, G usah dihitung... (pasang wajah datar)
Ghaida: (Sibuk menghitung pakai tangan)
Aku: (dalam hati berpikir: Ooh, masih bisa dihitung pakai tangan, ya, jumlahny?) (masih dengan wajah datar)
Ghaida: Delapan
Aku: (pura-pura tidak terkejut sambil tetap pasang wajah datar) Yang paling berkesan siapa, diantara delapan itu?
Ghaida: (tampak kebingungan) ah, jangan tanya begitu...
Ak: Ya sudah, lalu kapan pertama kali pacaran?
Ghaida: Kelas 2 SMA, telat banget eh ra...
Ak: (mengangguk-angguk sambil tetap pasang wajah datar) Kalau begitu, siapa diantara kedelapan orang tadi, yang nembaknya paling berkesan? Ceritakan, ya...
Ghaida: (Kembali menghitung pakai tangan) Yang no.6. Dulu tu kami udah nge-date di cafe, dia meh menyatakan eh G jadi, lalu nganter ak pulang ke kos. Jam 12 malam tiba-tiba dia telepon, nyuruh aku untuk keluar kos karena dia ada di depan, lalu mataku ditutup sampai di ujung Gang Kantil, masuk ke halaman kos orang, ketika dia membuka mataku, di depanku ada lilin-lilin kecil membentuk LOVE (asem, drama korea tenan), lalu dia ngasih aku 2 bunga, dia menyuruhku milih antara bunga merah yang tandanya aku menerima dan bunga putih yang tandanya aku menolak
Ak: (pikiranku melayang, sepertinya sudah bisa kutebak apa yang akan dilakukan Ghaida)
Ghaida: Lalu kubawa pulang dua-duanya, dia gugup banget waktu itu karena G mudeng kenapa aku bawa dua-duanya, lalu aku ngasih jawaban Iya sebulan kemudiann (Nah, kan... Benar dugaanku)
Ghaida yang mengaku tidak terlalu islami ini menyatakan kalau pacar cukup berpengaruh dalam kehidupannya, kira-kira 40%. Tempat wisata favorit Ghaida adalah pantai Sundak (yang panas itu...). Ia menyukainya karena pasir pantainya yang bagus. Sayang, ni anak G bisa berenang. Inspirasi Ghaida selama ini adalah ibunya, karena baginya, ibunya adalah orang yang tekun dan sabar. Ada fakta lucu, ibu Ghaida sering curhat padanya tiap kali bapak Ghaida lagi jealous dengan ibunya yang dideketi bapak-bapak lain, padahal cuman kenalan. Saat SMA, Ghaida sempat ikut PMR, tapi itu hanya sebentar karena kemudian ia segera keluar.
Tahukah kalian, dulu saat SMA, Ghaida berkerudung! Jeng Jeng Jeng!! Tapi kenapa sekarang tidak??? Nah, Lho?!
Ghaida: Dulu tu aku disuruh Suf... Aku disuruh ibu pakai kerudung, tapi aku dulu tu nakal. Pakai kerudung tapi rambutnya keluar, roknya keluar. Ya... kaya’ gitulah (Yes, I can imagine that) Dulu juga pernah masuk BP gara-gara gelut..
Ak: Apa? Gelut?? (menaikkan alis) sama pacarmu?
Ghaida: BUKAN!!! Sama geng menyebalkan
Ak: Kamu dilabrak gitu?
Ghaida: Iya...
Ak: Sakkemen kwe... kamu dibullying, ya? Emang kamu ngapain?
Ghaida: Aku G tahu, tiba-tiba ja dilabrak, dan itu sering
Ak: hah, berarti kamu biasa jadi target labrakan geng menyebalkan itu, ya?
Ghaida: Iya, kaya’nya tu karena aku dekat dengan cowoknya, tapi cuman berteman kok (Tenan pora?)
Ghaida: Yo wes, yo wes, ojo diteruske ceritone. Sakkemen uripmu
Ghaida ini tipikal anak yang menjalani diet (meskipun sekarang dia sudah selangsing ini). Menurut Ghaida, Kecantikan itu dilihat dari inner beauty nya. Meskipun wajah orang itu jelek, tapi kalau dia merawat dirinya, orang yang melihatnya pasti juga akan berpikir bagus, enak dilihat. Dan menurut Ghaida, tidak semua orang bisa menampilkan inner beauty nya. Pecinta novel perahu Kertas ini sebenarnya suatu saat nanti juga akan memakai kerudung. Ia memang merencanakannya, tapi untuk saat ini ia belum siap memakai. Dulu waktu SMP, Ghaida pernah memiliki rambut pendek, tapi karena orang tuanya bilang lebih bagus rambut panjang, maka sampai sekarang ia terus memanjangkannya. Ghaida tidak terlalu percaya Zodiak, ia kira itu hanya sugesti saja.
Ak: Kenapa suaramu kecil seperti itu? Kamu sengaja ya? Jangan-jangan kamu melakukannya untuk mencari perhatian?
Ghaida: BUKAN! Biasa saja, ah. Memang asli seperti ini
Ak: Hmm.. lalu, adakah keinginan untuk merubah suaramu?
Ghaida: Ya, untuk resmi
White Prince: (tiba-tiba nimbrung) coba praktekkan!!
Ghaida: (Benar-benar mempraktekkan suaranya dalam suasana resmi)
The Dark Knight dan White Prince: (tertawa) (bertepuk tangan) volumenya G bisa lebih keras, lagi, ya???
Ghaida jauh lebih menyukai kota kelahirannya, Salatiga, daripada UNNES, karena disana tentram dan damai. Udara sejuk disana benar-benar berbeda jauh dengan UNNES. Dreamland, tempat wisata di kota Salatiga yang ia promosikan kepada kalian, para pembaca (entahlah, aku sendiri belum pernah kesana) Kejadian paling memorable yang diingat Ghaida adalah ketika dia jatuh dari turunan Trangkil, ia jatuh ngglundung sendiri, tapi temannya yang di depan tak menyadarinya, terus saja melaju (Ghaida menceritakannya sambil tertawa, padahal menurutku G da kecelakaan yang lucu) Untungnya dia hanya lecet-lecet saja, karena Ghaida sempat khawatir bila ketika ia jatuh, dibelakangnya ada kendaraan sedang melaju.
Ak: Dha, kamu susah makan, ya? Lalu bagaimana caranya kamu bisa bertahan hidup selama ini disini?
Ghaida: Ya, angel. Tapi biasa wae ah, aku makan sak ngelehe...
Ak: Apa kamu benar-benar berminat fotografi?? Aku terkejut melihatmu menenteng-nenteng DLSR sewaktu KKL
Ghaida: Tidak, itu milik kakak. Aku hanya dipinjami
Ghaida yang mengaku cengeng ini menceritakan kenapa ia bisa berteman akrab dengan Mey, Tika dan Desti. Dulu kostnya dekat dengan Mey dan Tika, karena itu mereka jadi bertetengga dan berteman akrab, dan bersahabat dengan Desti karena ternyata keempatnya nyambung.
Ak: Lalu seberapa besar pengaruh Mey, Tika, dan Desti dalam hidupmu?
Ghaida: Ya masing-masing berpengaruh 10%, jadi 30% (tertawa)
Ghaida ini takut dengan SUGUS (hanya orang-orang beriman yang tahu arti SUGUS) Dulu Ghaida pernah mengalami satu kejadian horror (ya waktu itu lagi petualangan malam bersamaku dan teman-teman lain di LAWANG SEWU) Kalau G salah, waktu itu ada 12 atau 13 anak yang berani masuk ke ruang bawah tanah, salah satunya Ghaida, sisa 8 orang menunggu di luar. Di dalam suasananya memang ‘beda’. Ya, aku sendiri merasakannya dan memang kulihat Ghaida diam terus. Setelah berhorror ria, kami keluar. Tiba-tiba kami melihat teman kami berinisial J sedang’diobati’ oleh bapaknya inisial F (diobati bukan karena penyakit suka tertawanya), lalu kami mendekat. Tiba-tiba bapaknya inisial F itu menunjuk Ghaida, inisial A, dan inisial H. Ketiga anak itu satu per satu ‘diobati’ oleh bapaknya inisial F (Alhamdulillah aku enggak). Akhirnya ketika kami keluar dari LAWANG SEWU, si F menceritakan kalau Ghaida tadi tu dibuntuti mbak-mbak berbaju putih, dan jelaslah sudah, saat kami bercanda tadi di dalam, bapak pemandunya bilang: mau lihat? Nih! (menunjuk Ghaida). Nah, kan... jan-jane bapak pemandu berarti sudah tahu kalau Ghaida diikuti, tapi kok daritadi G nolongin? Hmm... dan Ghaida mengaku takut tiap kali ingat hal itu (aku juga)
Lalu soal mata Ghaida yang ada lingkar hitamnya (entah itu asli apa dibuat), kadang hal itu bikin orang salah paham (dan ditambah pula ekspresi wajah Ghaida yang datar) kalau Ghaida bisa ‘melihat’, padahal sebenarnya enggak. Jadi untuk melayani kepenasaranan orang-orang itu, Ghaida malah mengisenginya denga berpura-pura bisa ‘lihat’. Ha9X... Menurut Ghaida, lucu saja ketika tahu ada orang yang berpikir seperti itu.
PDKT paling aneh da mengganggu yang pernah diterima Ghaida adalah ketikainisial H dan anak MEDP (yang katanya usianya seperti kita) PDKT padanya. Si inisial H ini terlalu PD dan sok kenal terhadap Ghaida, tiba-tiba di depan kosnya dan memanggil-manggil namanya. Awalnya tu bermula ketika si inisial H ini tiba-tiba mendekatinya di kampus, ngajak ngobrol hal ‘yang sama sekali G penting’, lalu tiba-tiba PDKT agresif ke Ghaida, tapi untungnya sekarang sudah enggak, coz Ghaida terus intensif menghindarinya. Lalu si anak MEDP, dia kosnya dekat dengan kos Ghaida, dan PDKTnya tu lewat Tika, sms Tika tentang Ghaida. Tika sih nanggepin seperlunya saja, tapi Ghaida kembali menghindar dengan cara mengacuhkannya. Si anak MEDP ini pun akhirnya menyerah, baru beberapa hari yang lalu. Oh iya, info saja... Ghaida sekarang jomblo!!! Dan kriteria cowok idaman Ghaida tu: baik hati, smart, rajin ibadah, dan sabar menghadapai Ghaida. Ha9X...
Ghaida sejauh ini baru bisa masak nasi goreng, sop, sambal goreng dan kata orang tuanya enak (entahlah), tapi dia sendiri belum merasa mahir memasak. Dia mengaku sekarang masih dalam tahap latihan. Pendapat Ghaida tentang latihan drama selama ini yaitu masih banyak teori, kurang praktek (entah ini maksudnya yang kaya’ gimana? Mungkin kita perlu nambah jadwal latihan jadi 5 kali seminggu). Lalu selanjutnya, akan coba kita lihat pendapat salah satu teman Ghaida, tentangnya...
Tika: Ghaida tu orangnya enak, asyik buat diajak bercanda
Ak: Lalu Ghaida, apa alasanmu memilih KEMPONG?
Ghaida: ini kan rombel asli dan aku sudah terbiasa dengan kalian semua, jadi aku pilih KEMPONG
Ha9X... Puanjang sekali ya... nah, itu dia (mungkin baru sedikit) tentang Ghaida. Semoga teman-teman puas dan terhibur dengan artikel ini. Aku, the Dark Knight minta maaf kepada narasumber bila ada data yang tidak cocok, mungkin waktu wawancara, telingaku G denger. Ha9X... Sekian dulu untuk artikel kali ini. Bagi teman-teman bisa me request siapa yang ingin ditampilkan berikutnya. Tinggal sms saja ke no.ku, juga kirimkan pertanyaan-pertanyaan untuk org tersebut. Nah, selanjutnya siapa yang akan jadi Rempong on the Week? Bisa aja kamu yang berikutnya. The Dark Knight and White Prince undur diri, saran dan kritik bisa ditulis di Buku Tamu. Wassalam, See Ya...
This is her picture :
This is her picture :
nice artikel!
BalasHapusL O N G C A T
-- /\___/\
--/ __ __ \
-| (O) (O)|...
-\ ---@---/ MEOWWWWwww.............
--\ __|__ /
--/ pussy \_____
-/ _______ ___...\
|_____ ..\```\__/ |
|......\__/
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
||LONG||
|||||||||
/_____\
/_/ .. \_\
|_| ... |_|
/__| ... |__\
\__/ ....\__/"