Oe oe.. Rempongs on the Week edisi terakhir season 1 akhirnya tayang juga, setelah hampir 3 minggu lebih direvisi oleh Handoko dan G segera dikirimkan kembali pada The Dark Knight dan White Prince. Sutradara kita sukses membuatku dan White prince bingung mengisi Rempongs on the Week. Nah, langsung saja, ini dia ulasan Rempongs on the Week yang sudah kutulis kurang lebih 3 minggu yang lalu (jangan protes karena isinya out to date, ya..) Silahkan dinikmati
The Dark Knight: Bagaimana caramu mengatur teman-teman di drama ini?
Han: Mereka sudah bisa mengatur diri mereka sendiri. Sebenarnya mereka hanya tinggal nunggu perintah saja, karena pada dasarnya mereka sudah siap. Yang susah itu mengatur mood mereka. Kalau sudah kaya’ begitu, yang penting bisa mengalah biar drama ini tetap bisa berjalan
The Dark Knight: Kapan kamu merasa jengkel terhadap latihan drama?
Han: Ketika di B1 106 tanggal 13 Desember lalu, menurutku waktu itu lampu, musik dan adegan belum maksimal..
The Dark Knight: Apa selama proses latihan drama, kamu merasa kecewa dengan perkembangan anak-anak di Drama?
Han: Enggak. Aku seneng wae, mereka ada progressnya. Aku malah kecewa dengan diriku sendiri (tertawa)
The Dark Knight: Bagaimana rasanya berpartner dengan Hana?
Han: Seru. Hana itu tegas, sangat idealis. Pas banget jadi astrada (tiba-tiba langsung meralat) tapi malah pantas jadi sutradara karena sense sastranya tinggi.
The Dark Knight: Apa kamu merasa Hana berkompeten?
Hana: Oh, sangat berkompeten (menjawab dengan tegas)
Ok, sebelumnya Angga sudah menceritakan tentang kronologis hilangnya modem. Kali ini giliran Handoko, si pemilik modem yang akan menceritakan versinya.
Han: Perjalanan pulang dari JKT, Angga kan kebiasaan, senenge njileh-njileh. Waktu itu dia lagi bisa Twitteran, jadi modemku dipinjam. Saat sudah sampai di Tawang dan turun, aku nanya, “Ngga, modem ma camdignya ndi?” Angga lalu menunjukkan camdignya, lalu kupikir oh mungkin modemnya juga sudah di tas Angga. Lalu saat ketemu lagi di kosnya Angga, tiba-tiba dia menghampiriku dan berkata, “Pengen tag ijoli duit atau barang?”
The Dark Knight: Oh, begitu ya ceritanya. Han.. menurutmu apa kebiasaan jelek Angga?
Han: Pas bengek, dia ngorok (tertawa)
Angga: (nimbrung) Itu bukan ngorok ya... (tersungging)
Han: Ah, aku G tahu bedanya Angga ngorok atau bengek, dan dia itu susah ditangikke. Ntar kalau kesiangan, pasti yang disalahin aku..
The Dark Knight: Ok, lalu apa pengaruh positif dari Angga?
Han: Awale aku mikir, oh Angga wonge sregep sinau, pengene aku dapat pengaruh positif darinya eh ternyata yo podo wae (melirik ke Angga), jadi pengaruh positifnya ya paling kami bisa berdiskusi saja ttg apa saja.
The Dark Knight: Kejadian paling menyenangkan saat KKL?
Han: Bus 3.. Ramai (tertawa).
The Dark Knight: Lalu hal yang menyebalkan saat KKL?
Han: Puskurbuk. Kukira akan ditunjukkan macam-macam (menceritakan dengan kecewa) seperti ilmu-ilmu baru tentang bagaimana mengelola dan menulis buku, juga tentang kurikulum, eh ternyata cuman presentasi begitu tog. Kaya’ gitu nggolek dewe yo iso.. (White Prince jangan panas ya baca ini, meskipun aku memang sengaja masukin kesan-kesan KKL biar kamu tersungging. Ha9X) (haha gpp dark, semua orang mesti punya kesan baik dan buruk terhadap KKL. Aku terima pujian dan kritikan teman-teman sebagai bahan perbaikan KKL adik kelas kita tahun depan-Red)
The Dark knight: Bagaimana pendapatmu tentang akting para pemain?
Han: Ok, akan kukomentari semuanya
1. Fina sebagai istri: Suaranya kadang kurang, mimik yang ia hasilkan bisa lebih bagus sebenarnya, tapi dia selalu menunjukkan progress (hore Fina dapat pujian)
2. Silvi sebagai nenek: Emang jadi nenek itu angil, memang butuh latihan. Awal-awal Silvi bisa tertawa lucu tapi akhir-akhir ini menurun. Sebenarnya kalau ditambah gestur dari Lek Seno, Silvi pasti bisa memerankan karakter nenek dengan baik
3. Faozan sebagai GGL: Ngapaknya harus dihilangkan (latihanlah tidak menggunakan kata Inyong selama beberapa hari pada siapapun)
4. Vian sebagai Boy: Kadang “celele’an”. Vian kalau akting aduh di latihan benar, tapi kalau tampil salah
5. Yesi sebagai Lusi: Suara di awal masih lemah, saat bilang, “Cari siapa Om?”
6. Nanang sebagai Hansip: Belibet, harus ditoto pelan-pelan temponya. Nanang itu groginan ya, kukira (Iya)
7. Rima sebagai istri Hansip: Aku sejujurnya ngefans sama istri Hansip. Tapi kadang ada kata-katanya yang G ‘kena’
8. Aji dan Aji sebagai Duo Pian dan Pincang: Mereka berdua ini problemnya sama. Susah ngaturnya, misalnya pas tatap-tatapan mripat, pasti do ngguyu, karena grafik suara mereka di drama ini naik turun, jadi kadang ada volume mereka yang kurang... (kurang tinggi dan kurang rendah)
9. Desti sebagai Tetangga Rempong: Sudah cocok. Di awal, aku dan Hana memang sudah yakin sama Desti untuk memerankan tetangga dengan imej galak.
10. Tanti sebagai Tetangga Rempong: Ada progressnya. Dia bisa ngatur tempo. Suaranya semakin kesini semakin keras. Ada satu yang Tanti perlu perhatikan, ekspresi dan emosi melemparnya harus dibangun sejak awal jadi pas adegan itu bisa ‘dapet’
11. Siwi sebagai Tetangga Rempong: Kadang masih ngguyu, kadang blockingnya lupa dan kadang suaranya masih lemah tapi judesnya benar-benar sudah merasuk.
12. Iqma: Awal-awal dia bisa membangun ciri khas. Di pertengahan turun tapi akhir-akhir ini dia berusaha memunculkan kembali.
13. Ghaida dan Ifah sebagai penyanyi: Kuacungi jempol untuk mereka berdua. Mereka sudah berani menampilkan adegan seperti itu. Problem untuk mereka berdua adalah di awal-awal udah bagus, tapi kadang narinya untuk mencapai klimaks yang bikin penonton HAH itu belum dapet
14. Tika dan Ana sebagai Ana: Masing-masing dari dua orang ini punya kelebihan dan kekurangan dalam memerankan Ana, dan aku G menyangka Ana bisa beradegan seperti itu (aku menyangkanya, kok. Wuee)
15. Rio sebagai Tetangga: Di awal-awal susah ngurusi Rio (Nah, Lho!?) Aku dan Hana membentuk karakternya Rio itu susah tapi akhir-akhir ini ada perubahan, dia mulai bisa menata tempo. Sarannya, Rio harus berani improve dan akting tu jangan dipikir (White Prince lebih suka memeluk Jimbenya daripada akting, kurasa)
The Dark Knight: Apa kritik Lek Seno kamu dan Hana perbaiki?
Han: Iya, dan kritikannya pas. Aku sebenarnya berharap Lek Seno menyisipkan sesuatu yang unik dari pengalamannya agar drama HAH lebih menarik.
The Dark Knight: Apa kamu membandingkan drama kita dengan Rombel lain?
Han: Kadang apatis (tertawa) G, aku G membandingkan. Setiap sutradara dan rombel punya bahan dan dan cara untuk menjalankan drama sendiri. Yang penting komunikasi antar rombel jangan terputus
The Dark Knight: Apa saja yang sudah kamu korbankan demi drama HAH?
Han: TPQ, ngajar privatku ku cancel, dan bantu ibuku...
The Dark Knight: Dari semua pemain drama HAH, siapa yang paling berpotensi menjadi bintang yang sebenarnya di masa depan?
Han: Semua berprospek
The Dark Knight: Kenapa kamu suka tertawa sewaktu berbicara?
Han: (tertawa)
The Dark Knight: Iya nih, kamu sadar G sih, Han, tiap mau bicara pasti ketawa dulu...
Han: G sadar. Digawe seneng wae, kalau serius aku G bisa. Dalam hidup ada dua sisi yang berbeda. Aku ingin jadi orang yang bisa tertawa-tawa terus, tapi ogak stress!!
The Dark Knight: Kenapa sekarang aktif di dunia karya ilmiah? Padahal dulu biasa-biasa aja deh...
Han: Waktu SMA aku suka nulis sastra, dulu juga ikut Sanggar Sastra dan Paskibra. Aku menulis karya ilmiah karena aku ingin sesuatu untuk kuandalkan juga semasa kuliah.
The Dark Knight: Apa hubunganmu dengan Tya dan Angga?
Siwi dan Yesi: Handoko obat nyamuk’e (tertawa)
Han: Apa ya? (bingung sendiri) Mungkin hubungan kami adalah teman yang punya kegemaran sama (menulis)
The Dark Knight: Kenapa kamu suka menulis karya ilmiah?
Han: Soalnya teman-teman dekatku benar-benar suka karya ilmiah
The Dark Knight: Pernah ditilang?
Han: Ditilang saat SMA dulu gara-gara G punya SIM saat mau nyari sponsor did ekat Masjid Agung Jawa Tengah.
Siwi: Hla terus yang sama Angga?
Han: Itu perlu dicatat, yang ketilang waktu itu... Angga. Bukan aku
The Dark Knight: Kenapa kamu jarang potong rambut?
Han: (tertawa) Aku tipikal malas, Suf... Harus dioyak-oyak sama ibu dulu dan diberi uang buat potong, aku baru potong rambut...
The Dark Knight: Diam-diam apakah kamu tipe orang pelit dan perhitungan?
Han: Pelit enggak, kalau perhitungan..
Silvi: Iya, masa’ dia bilang eman-eman ngenteni wong wedo’ ning Salon
Han: Ya iya, kan cowok juga G nyaman di Salon, Kok aku ngeroso memang percuma cah wedo’ kok dienteni ning Salon.
Tanti: Hei, cewek kaya’ gitu karena dia ingin tampil sempurna di hadapan pacarnya (dengan keras. Tony yang duduk tak jauh dari posisi wawancara tak bergeming, seakan G tahu)
The Dark Knight: Ada cerita horror, G?
Han: Dulu aku pernah keweden saat Paskibra SMA kemah. Saat jalan kaki bertiga, temanku yang terakhir ada yang kesurupan. Matanya merah, padahal dia anak yang ceria lho... Habis kejadian itu, temanku itu berubah jadi sensitif.
The Dark Knight: Menurutmu, apakah di masa depan kamu akan sukses?
Han: Bismillahirrahmanirrahim... IYA!
Saat pulang ke rumah, kadang saat naik motor, Handoko berkhayal tentang berbagai hal dan bila muncul inspirasi kata-kata untuk puisi, ia segera menghentikan motornya di pinggir jalan dan mencatatnya. Banyak orang yang menginspirasi Handoko, ketika dia nonton TV, mungkin saja tiba-tiba dia terinspirasi oleh sosok di acara itu. Ia juga terinspirasi pada kedua orang tuanya, apik’e dari mereka. Handoko yang merupakan tipe cowok yang sulit jatuh cinta ini merasa biasa saja ketika tidak menjadi anak “mbontot” seperti saudara sekamarnya, Angga. Ia dan keluarganya merasakan hikmah yang besar ketika seseorang pergi, ada yang menggantikan, ibunya mengandung. Sehingga keluarganya tidak terlalu terlarut dalam duka. Sekarang adiknya sudah masuk TK. Menurut Handoko, masuk organisasi itu penting. Sekarang ia masih sering membantu sekolahnya, khususnya Paskibra bila akan mengadakan acara-acara, dan ia merasa apa yang dilakukannya sungguh bermanfaat meskipun ia hanya alumni saja, dan sudah tidak bergabung dalam tim Paskibra SMA (iya, kan udah keluar) Sudah menjadi kebiasaan Handoko bahwa ia tidak bisa tidur tanpa kipas angin tapi karena selalu pulang malam saat drama, ia jadi lelah dan bisa cepat tidur. Sejak TK, Handoko sudah takut gelap, semua anggota keluarganya kecuali masnya G bisa tidur bila lampu dimatikan. Nafasnya jadi terasa sesak tiap sekelilingnya tiba-tiba berubah jadi gelap.
Siwi dan Yesi: Ih podo Han, aku yo G iso turu bila lampune mati
Yesi: aku sampai pernah mlompat keluar dari jendela gara-gara lampunya mati..
The Dark knight: Apa kamu saat kecil, manja?
Han: Dimanjakan, iya. Mungkin gara-gara perkiraan aku anak terakhir. SD kalau ranking satu diajak lungo, kadang di proyeknya bapakku, pernah ke Boja juga dan melewati BSB. Jadi aku tahu perkembangan BSB, dulu BSB G seperti ini..
Han: Awalnya lulus sekolah pengen kuliah di luar kota, pengenku Bandung tapi G ada universitas yang kutuju. Lalu akhirnya aku break untuk mencari suatu bekal hidup
The Dark Knight: lalu kenapa pada akhirnya kamu pilih Bahasa Indonesia?
Han: Dulu pilihan pertama ekonomi, kedua sosiologi, lalu enggak tahu kenapa, G bisa dicetak. Karena aku juga menyukai sastra dan bercita-cita menjadi guru, akhirnya kuganti menjadi Bahasa Indonesia.
The Dark knight: Siapa anak BSI yang kamu hormati?
Handoko: Ada beberapa. Semester 1 aku kagum dengan Afif, semester 2 sama Nanang dan kamu, Suf..
Siwi: Aku, Han?
Yesi: Aku?
Iqma: (menatap wajah Han dengan imut, berharap disebutkan namanya juga)
Han: Ya, sama Dewi, Sikha, Angga, Tanti, Silvi, Hana, Yesi, Iqma, terutama karena Keluarga Rempong (tertawa)
Penggemar sate ayam ini G begitu suka FB, menurutnya FB menguras hati. Ia hanya membuka FB kalau ada keperluan penting saja. Pandangan Handoko pada orang-orang yang suka berganti-gati pacar adalah, “Apa segampang itu jatuh cinta?”Handoko jarang main bola, tapi di kampungnya ia jadi penjaga gawang. Awal mula suka Badminton karena waktu SD masih terasa gegap gempita kemenangan Susi Susanti, ia masih amatiran sebenarnya dalam memainkan raket, ia hanya suka nonton saja. Pengorbanan ibunya untuk dirinya Handoko rasa sangat besar, beliau bekerja juga mengurusi rumah tangga. Handoko terenyuh ketika melihat ibunya mempersiapkan dagangan untuk ke pasar tiap jam 3 pagi. Itu menginspirasi Handoko bahwa kalau kerja, G ada cape’nya.. Suatu saat nanti, Handoko berharap dapat menaikkan haji ibunya dan menggantikan ibunya bekerja, ia ingin ibunya G kerja lagi, cukup di rumah saja, beristirahat. Nasihat ibunya adalah, “Kuliah sing bener, cepet lulus, ojo disuwi-suwikke” sehingga Handoko pun berharap ke depannya bisa mencari sesuatu untuk membahagiakan banyak orang.
The Dark Knight: Kenapa kamu masih berhubungan dengan Paskibra SMA mu?
Han: Base camp Paskibraku dulu adalah rumah keduaku dan hal itu membuatku betah di sekolah. Disana aku mendapatkan banyak pembelajaran hidup.
The Dark Knight: Bagaimana caramu mengatasi galau?
Han: Aku benci kata-kata galau. Aku G mau ah disebut Galau. Kalau lihat Siwi dan Gina bilang, “Aku Galau” (sambil memegang kepala) aku G seekstrim itu.. Ya paling aku mengatasinya dengan tidur dan makan yang enak
Silvi: Emang ya, cowok kaya’ gitu. Gara-gara menyimpan perasaannya saja di hati, G seperti cewek yang berani mengungkapkannya, cowok jadi cepat matinya...
Han: G. Tapi dulu biasa dijadikan ejekan teman-teman di Paskibra (tertawa)
The Dark Knight: Apa kamu masih mengaji?
Han: Masih. Aku hanya break ngajar di TPQ gara-gara kegiatan latihan drama. Sebenarnya salah satu alasan aku G ikut gegap gempita dunia kampus karena ketika aku jadi guru (di TPQ), ada perasaan enak yang G bisa didapat dimanapun, ada perasaan kangen ngajar (yang dirasakannya sekarang) walaupun hanya sebagai guru ngaji
Han: Alhamdulillah, “Asyik, numpak Pesawat!”
The Dark Knight: Apakah PIMNAS sesuai bayanganmu sebelumnya?
Han: Sebenarnya aku G ada bayangan PIMNAS itu seperti apa. Sebenarnya aku yang paling G enak tu sama Angga. Ketika pertama kali bertemu dengan Angga setelah pengumuman finalis PIMNAS, ia langsung bilang, “Pokoknya aku titip ini ini ini, dan ini”
The Dark Knight: Kalau kamu ulur lagi ke belakang, pertama kali nulis karya ilmiah saat kapan, sih?
Han: LAEC semester 1. Gara-gara itu aku sering nelpon bu Santi (tertawa)
The Dark Knight: Oia Han, apa di Pesona Mandiri kamu kenal dengan semua orang yang ngekos disana?
Han: (tertawa) Aku tahu orang-orangnya tapi aku lupa nama-namanya.
The Dark Knight: Dan apakah mereka tahu kalau kamu ngekos disana?
Han: (tertawa) kaya’e reti
Han: Lebih luas lagi lebih bagus
Han: Sebelumnya banyak naskah seperti Sobrat, Dilarang Mandi Di Kamar Mandi, dan Kucing (aku G suka ketiga naskah tersebut, ada buka-bukaannya) Tapi ketiga naskah itu G sesuai, aku ingin cari naskah yang pas dengan rombel kita, yang karakter-karakter anaknya kuat karena aku merasa banyak talenta akting disini. Ketika itu tanpa sengaja ternyata kamu dan Hana mempromosikan naskah yang sama, yaitu HAH, dan menurutku naskah HAH itu pas dengan rombel kita, banyak mengumpatnya (tertawa), ada drama, realitas sosial, realis, romantis, bener-bener HAH banget sama Rombel kita
The Dark Knight: Apa kamu sudah mengira, isi rombel 2 akan serempong ini?
Han: G pernah terbayangkan ternyata serempong ini (tertawa)
The Dark Knight: Apa beban berat yang kau rasakan sebagai seorang sutradara?
Han: Yang nyaman untuk semua orang itu susah. Menjadi pemain dan kru pun menguras pikiran dan hati, tapi kalau menjadi sutradara, tidak semua orang bisa merasakannya.Yang penting itu prosesnya dan pengalaman menjadi sutradara ini benar-benar pengalaman yang berharga (tertawa)
The Dark Knight: Apa kamu yakin drama HAH akan sukses?
Han: Yakin asalkan kita semua mengeluarkan seluruh kekuatan kita saat pentas nanti. Aku optimis!!! (bersemangat!!). dan hasilnya wow fenomenal..
The Dark Knight: Bagaimana tanggapanmu tentang Rombel Dua yang akhir-akhir ini jadi omongan, dijuluki eksklusif?
Han: Alhamdulillah, berarti tidak bisnis atau ekonomis (tertawa terbahak-bahak)
The Dark Knight: LOL XD XD XD....
Han: Oh iya Suf, disini eksklusifnya yang negatif ya? Kalau negatif, aku..... Biasa-biasa saja (tertawa) tapi karena sekamar dengan Angga Setiyawan, mas-mas paling Alay sedunia, aku jadi agak kepikiran. Mungkin itu bukti cintanya oknum tersebut yang begitu besar dan yang senang pada kita (tertawa lebih keras)
The Dark Knight: LOL XD XD XD
Han: Oknum tersebut perhatian sekali ya sama Rombel Dua (Tertawa) (menghela nafas, akhirnya menjawab dengan serius) Bahwa eksklusif itu katanya kita sering latihan di luar FBS, kenapa G menanyakan pada kita kenapa latihan di luar FBS, jadi yang mereka kira eksklusif itu hanya klaim saja, aku rasa. Setiap rombel kan punya cara dan proses sendiri-sendiri untuk membuat dramanya bagus. Anjing menggonggong, kafilah berlalu (tertawa) kok koyo’e aku jahat banget, ya, omongane... Hla koyo’e Rombel Dua dipantau..... terus. Opo sitik diomongke (kembali tertawa)
The Dark Knight: Ok, lalu ada kata-kata mutiara untuk para pembaca?
Han: Apapun yang terjadi, banggalah dengan KEMPONG, Keluarga Rempong.
Alasan Han masuk KEMPONG karena dia sudah merasa cocok dengan teman-teman yang lain, Ok akhirnya artikel tentang penggemar lagu I will Fly ini berakhir sudah
Han: Tunggu, Suf... Aku ingin kamu menanyakan hal lain
The Dark Knight: Ya, apa?
Han: Tanyakan bagaimana perasaanmu pertama kali jadi sutradara (bersemangat pengen segera menjawab pertanyaannya sendiri)
The Dark Knight: Ok, silahkan kamu langsung jawab saja sendiri
Han: Aku kaget! Pertama, aku G enak sama mas-mas ganteng bernama Yusuf dan mbak-mbak unyu-unyu bernama Hana. Awalnya aku G ingin jadi sutradara, aku inginnya jadi Pimpro tapi karena sudah diberi amanat oleh teman-teman ya harus kulakukan dan aku menikmati senangnya, susahnya, pusingnya, segalanya..
The Dark Knight: Ha9X...
Tambahan wawancara:
The Dark Knight: Ceritakan PKM mu yang lolos 4 itu...
Handoko: Ha9X (tertawa) aku asline males suf nag dikon ngomongke kui... ha9X... tertawa lagi..
The Dark Knight: Ok, kuubah pertanyaannya. Apa kamu yakin bisa melaksanakan 4 PKM tersebut?
Handoko: (tertawa) yakin, karena aku bersama dengan orang-orang yang hebat
The Dark Knight: Ada yang bareng ma Angga?
Handoko: Ada, 3 PKM aku bareng ma Angga, yang satunya enggak...
The Dark Knight: Ya ntar yang masuk ke PIMNAS yang PKM yang G ada Angganya (tertawa)
Handoko: (tertawa)
Angga: (melirik tajam)
Lalu ini revisi Handoko yang membutuhkan waktu lebih dari 3 minggu untuk menuliskannya, silahkan dibaca:
Handoko: Akhirnya drama hah sudah dipentaskan, setelah nenek mengatakan sepet, rasa terharu pun membuncah. Legaaaaaaaaaaaaaa banget. Saya mengucapkan terima kasih pada teman-teman yg sangat berusaha dan ekstra keras dalam menyukseskan drama ini. hasilnya? Wow. Di luar kritik yang ada menurutku drama kita telah menjadi sumber inspirasi banyak orang. Banyak sms yang masuk mengatakan drama kita bagus, keren, pengunjungnya pun juga ada yang dari undip, unissula, udinus. B 106 pun juga dibuat sumpek oleh penonton yang membludak, bahkan aku diberitahu salah satu penonton sampai keluar karena ruangan sudah tidak cukup lagi. banyak karakter yang menjadi hits. Bagi dua, tokoh nenek yang fenomenal. Dan semua anggota keluarga rempong sampai hafal dialog pemain. Benar-benar kenangan yang sangat indah.
Padahal, saya masih ingat dulu ketika kita kumpul pertama kali bertemu. Yusuf yang mengusulkan drama musikal, perdebatan pemilihan pimpro dan sutradara. Bingungnya memilih drama yang tepat. Masa-masa itu benar-benar terekam baik olehku. Perdebatan di antara kita. Masalah-masalah yang muncul. Hingga drama benar-benar dilaksanakan. Dan juga B1 106 sampai berasap, wow benar-benar drama kita menjadi omongan hahahhaha. Sangat fenomenal lah.
Semoga kita dapat menjadi keluarga yang selalu rempong. Kalau kita ga rempong ya bukan keluarga rempong...... Wisata wisata wisata yes..
Itu dia revisi Handoko yang ia pikirkan selama 3 minggu terakhir ini, benar-benar mengharukan ya kata-katanya (beneran terharu) Aku dan Suci sebagai Lighting dan Gallant dan Rina sebagai Sound benar-benar merasakan gegap gempita para penonton yang antusias menikmati jalan cerita Lakon HAH! Selama pementasan berlangsung. Kami melihat secara langsung betapa penonton ikut tertawa bahkan terlarut dalam adegan, contohnya ketika adegan pamungkas yang diiringi Cello. Hening sekali, bukan? Para penonton benar-benar menatap panggung, melihat adegan tersebut dengan terpana (beneran, bahkan yang smsan langsung mangap gara-gara tersedot perhatiannya pada adegan pamungkas tersebut) lalu sering pula terdengar riuh penonton yang begitu mengapresiasi hasil kerja keras kita. Dengan ini, berakhir pulalah salam Oe Oe ku di semester ini. Teman-teman KEMPONG, udara malam yang dingin dan membuat bengek sudah tidak kita nikmati lagi, aku juga tak lagi membuka tas ajaibku yang bisa bikin kalian jadi ganas, dan kenangan-kenangan lainnya (yang kebanyakan rempong) juga sudah tak kita lalui lagi. Tapi tetaplah ingat KEMPONG (lagian Rempongs on the Week juga belum berakhir) karena kita pernah berlatih dan mementaskan drama bersama, dan mungkin sesuai kata Lek Seno, semester 6 kita juga akan diminta tampil (yang satu bulan satu drama itu lho) harapanku kalau kita tampil lagi, moga-moga drama musikal (becanda) Ha9X... atau drama lain yang lebih menantang pengkarakteristikan tokohnya, memerankan orang gila, pembunuh, psycho, pendekar, nenek lampir, tuyul, power ranger dsb. Berikutnya kesan-kesan dari White Prince, silahkan kalian nikmati...
White prince say :
Sebenarnya aku ga akan ngomong banyak (ini juga artikelnya udah banyak bgt..hehe). Aku cuma mau mengucapkan terima kasih kepada semua “kempong” yang telah bersama-sama satu semester. Awale aku ning rombel 2(sebelum berubah jadi kempong) kui koyo wong asing (aku asli rombel 1) walaupun semua orang di kempong aku kenal tapi rasane aneh n koyo wong luar. Tapi itu hanya terjadi sekali di pertemuaan pertama, di pertemuan-pertemuan selanjutnya aku dah nyaman dengan orang-orangnya. Terima kasih kepada seluruh individu yang telah menerima saya di rombel ini. Terus awal pertama ada Rempong On the Weeks itu gara-gara aku buat blog sendiri. Buatnya juga karena panas kuping diguyoni oleh pacarku. Katanya “masa ga bisa buat blog? Kan caranya juga gampang” nah dari situ aku bertekad buat blog pribadi. Aku fotocopy buku dasar-dasar membuat blog dari awal terus aku pelajari eh ternyata gampang.. terus pas latihan Kempong Ucup ngasih komentar ttg blogku. Terus ngmg “ayo io gawe blog nggo kempong”. Tanggepan ku waktu itu
“ayo cup. Mumpung aku ijik semangat bgt”.
“iyo, ngko kw seng ngurusi blog trus aku gawe artikel isine biografi cah-cah Kempong.”
Nah berawal dari situ Aku dan Ucup membuat Rempong On the Weeks. Niat awalnya sich untuk lebih mengenalkan individu-individu kempong agar kenal lebih dalam. Semoga niat kami ini tidak disalah artikan oleh teman-teman pembaca siapapun itu.
Aku benar-benar diterima seperti keluarga di kempong dan dari awal aku yakin kalo pementasan kempong dg lakon HAH ! pasti sukses. Aku curhat sedikit kesan-kesan pada saat pementasan:
Pada awal mulai pentas kan aku pegang jimbe bareng Ojan dan Dadang(anak seni musik) di depan sebelah kiri penonton. Nah disampingku persis ada seorang penonton cewek nangis pada saat Vina gantung diri yang pertama(diiringi suara Cello) sambil ngomong sama temennya “kok dramane wis bar sih?”. Nah dari situ aku semangat soalnya penonton itu gak rela kalo lakon HAH ! selesai sampai disitu. Apalagi dia sampai nangis. Wah bener-bener penghargaan yang tidak ada harganya selain melihat penonton mengapresiasi lakon HAH !.
Aku juga meminta maaf bila selama latihan kempong ada sikapku yang kurang disukai. Contohnya curhatan sutradara mengenai sikapku yang susah dibentuk untuk memerankan “tetangga kaya”. Atau sikapku yang suka tidur kalo lagi latihan atau diskusi sama Lek Seno.(wong aku ra seneng meneng terus ngrungoke diskusi seng suwi banget. Nek wis meneng n mboseni yo aku ngantuk padahal aku yo pengine ngrungoke. Tapi apa daya ngantuk mesti menerpa...hahahaha).
Ya sudah, fase pertama Rempongs on the Week sudah selesai. Terima kasih kepada para pembaca yang sudah emngikuti artikel Rempongs on the Week sejauh ini dan anak-anak Rempong yang sudah bersedia untuk diwawancarai. Rempongs on the Week akan mengalami masa hiatus, artikel ini akan vakum hingga semester 6 tiba, sampai saat itu tiba, selamat bersenang-senang bagi teman-teman semuanya. Semua tugas kuliah dan ujian udah kelar, kita tinggal dag dig dug nunggu Yudisium dan berdoa agar G ada revisi-revisi lagi, semoga semuanya dapat nilai A. Amiiiiinnnn!!! Untuk mengisi waktu liburan, blog ini akan diisi oleh catatan liburan Rio dan cerber dari The Dark Knight. Catatan liburan Rio dan Cerberku akan muncul secara berdampingan jadi blog ini masih akan aktif. Ikuti cerberku ya, karena ada hadiah menarik bagi para pembaca yang antusias mengikutinya. Dan yang bagi ngefans ma White Prince, ikuti catatan liburannya. Ok!?(hahaha...-Red) Yusuf “Mas Hendra” Hendrawanto dan Rio ‘Anu’grah Rizkiansyah undur diri dulu, sampai jumpa di Rempongs on the Week season 2. XOXO.. See ya... n_n
0 komentar:
Posting Komentar