Nanang, Rock n Roll Boy Who turn into a Poet
(Hell Yeah, Good Looking Teacher is Rising!!!)
(bagian 2)
Waah,
bagaimana kabar kalian semua para pembaca? Hehe.. Sekarang sudah memasuki edisi
keduanya big bro.. Waah, bagaimana kabar para KEMPONG, apa kalian cukup
terkejut dengan daftar 10 artikel rempong yang paling banyak dibaca? Hehe..
Saat kalian membaca edisi ini, mungkin daftarnya sudah berubah lagi karena 10
besar itu cukup ganas perputaran kepopulerannya, hehe.. Oia, ngomong-ngomong
soal ujian akhir, wah pastinya kalian semua sudah lega gara-gara Metopen
tinggal dadah dadah ya.. Tinggal Penyuntingan bagi dosen yang diampu pak
Bambang dan Sosiolinguistik yang kita akui atau G, cukup kita sepelekan. Yang
pada stress semoga refresh sebentar ketika membuka blog ini. Dibaca dengan
nyaman ya, artikel kali ini yang the Dark Knight dan White Prince harap bisa
merefresh pikiran para pembaca. Baiklah, langsung saja kita mulai edisi
keduanya Nanang..
The Dark Knight: Kamu tu renangnya cepet
banget, apa kamu itu keturunan katak?
Nanang: Opo ora keturunan iwak sisan?
(tertawa) Sejak SD memang sudah bisa dan sejak itu memang rutin renang setiap
minggu
The Dark Knight: Ooh, maka dari itu ya
kamu selalu tampak ndongkol tiap kali aku pamer aku habis renang, ya.. Hehe.. Kamu
sibuk, sih, makanya kita G bisa renang bareng.. Pertanyaan selanjutnya, kamu
merasa salah jurusan ya, dulu?
Nanang: Iyo. Merasa salah jurusan tapi
karena sudah mengenal sastra mulai pentas buat pengumpulan dana untuk Merapi,
saya mulai merasa nyaman (ni anak bahasanya agak rancu, tapi yo emang ngomonge
ngine)
The Dark Knight: Kamu kalau pakai celana
kok rangkap 4?
Nanang: 3..
The Dark Knight: Yeah, whatever lah..
Nanang: Yo nag menurut aku biar nyaman
saja karena celana yang kedua itu pengganti boxer. Saya G suka karet boxer..
(Yeah, me too)
The Dark Knight: Big bro, bagaimana
pendapatmu terhadap sutradara, astrada, dan pimpro?
Nanang: Sutradara sudah bagus tapi
kurang ketegasannya saja, sebenarnya karena kurang ketegasan itu yang membuat
saya bosan (tertawa). Astrada juga sangat berkompeten, tapi dia kadang-kadang
canggung untuk mengingatkan. Pimpro itu seharusnya memberikan contoh kepada
yang lain, ia harusnya mengorganisasikan teman-teman yang tidak latihan, ben G
nganggur.
The Dark Knight: Rasanya terpilih jadi
pemain?
Nanang: Saya sangat senang karena ini
sebagai media merealisasikan minat saya terhadap sastra (sangat senang tapi
wajahnya datar saja)
The Dark Knight: Emang aslinya pengen
jadi apa, jadi gigolo yang diperankan ojan?
Nanang: Ya pemain tapi kalau jadi hansip
waktu itu saya merasa kesulitan karena berbanding terbalik dengan keseharian
saya (Lho piye, sing jenenge peran yo emang nguno kui. Itu namanya tantangan
dalam berperan, big bro..)
The Dark Knight: Saat terjenuh latihan
kapan?
Nanang: (menjawab agak malas) sebelum
saya mengungkapkan komentar di audit malam itu, saya merasa jenuh saat itu.
The Dark Knight: Bagaimana pendapatmu
terhadap masalah KEMPONG?
Nanang: Memang tanggapan saya soal itu.
Saat menggarap sebuah pementasan pasti akan ada masalah, memang wajar muncul
sebuah permasalahan. Asalkan bukan masalah pribadi yang dibawa-bawa, G
masalah..
The Dark Knight: Menyangka G bakal
serempong ini?
Nanang: Tidak menyangka. Saya kira yang
muncul soal kekurangan dana/properti, tentang pementasan, bukan mood... (Iso G
menyangka ig? Kamu kan tidak berasal dari zaman jahiliyah, KEMPONG kan isinya
emang berkarakter, harusnya menyangka dong dari awal, kamu G sensitif banget,
apa kamu masih bisa disebut sebagai orang yang punya kepedulian? (sambil njenggung-njenggung
kepala Nanang))
The Dark Knight: Lalu menyesal G masuk
KEMPONG?
Nanang: G
Nanang: Saya menikmati (tersenyum) saya
merasa deg-degan malah saat latihan di depan lek Seno daripada saat pentas
The Dark Knight: Bagaimana pendapatmu
terhadap audiens?
Nanang: Luar biasa sekali ya, saat itu
saya sempat berpikiran 2 hal: pementasan kita bagus, atau malah kurang menarik
karena pada saat itu tidak seperti biasanya. Ramai.... dan semuanya hanyut
menikmati penampilan kita (berbinar-binar)
The Dark Knight: Bagaimana rasanya main
kembang api?
Nanang: (cemberut) Saya tidak ikut main,
saya di luar dan tahu-tahu saya masuk untuk mengatasi asap itu..
The Dark Knight: Bagaimana kakak kos dan
teman kos mengomentari penampilanmu?
Nanang: Kalau penampilan, mereka
mengatakan bagus tapi ada kakak kos yang bilang asalkan dapat menjaga hati G
masalah, saya bersikap profesional.
The Dark Knight: Bagaimana rasanya
wisata KEMPONG 1 dan 2?
Nanang: (ni anak ikut terus kalau ada
wisata KEMPONG) Yang pertama sebenarnya saya sangat senang tapi yang membuat
saya kecewa kenapa semuanya G bisa datang, G bisa ikut (Ah, kamu naif sekali,
Big bro..) Yang kedua sangat menyenangkan, tapi ada masalah yang Siwi sakit,
Ojan sakit, ya itu mungkin pengalaman baru bagi saya
The Dark Knight: Kamu kok seminggu
sekali bengek, sih?
Nanang: Saya kalau merasa kelelahan
seperti itu
Bisnis
yang ingin digeluti Nanang adalah bisnis kerajinan, berbentuk galeri, dan
distro karena bidang-bidang tersebut merupakan hobby Nanang. Dia berkeinginan
membuka distro olahraga. Prospek kabupaten Semarang menurut Nanang bagus. Dulu
banyak potensi yang sudah hilang, seperti peternakan, karena sekarang sudah
tergerus industri pabrik, lalu di dekat rumah Nanang akan dibangun PLTU dan
Water Boom (Waaah, kita akan menjadi sahabat yang awet, berarti). Oia, Nanang
itu atlit lari sekolahnya dulu. Saat itu dia dipilih. Prosesnya sangat panjang.
Kelas 1 SMA ada pelajaran lari dan renang 2 minggu sekali, yang paling punya
daya tahan lama yaitu Nanang (Ya beneran kok, saya adu pukul dan gulat, ni anak
tahan banting sekali) pas penilaian lari jarak pendek 100 m, Nanang mempunyai
catatan waktu tercepat 35 detik (Apa, memangnya kamu naik Buroq?) Setelah itu guru olahraganya melihat potensi
Nanang, sejak saat itulah dia jadi sering diajak lari-lari di KODAM (dan juga
berenang)
The Dark Knight: Menurut kamu Gallant
itu anak yang bagaimana?
Nanang: Sosok yang luar biasa, dan dia
juga mempunyai prinsip hidup yang kuat sehingga tidak mudah terpengaruh dengan
hal-hal yang bertentangan dengan prinsip hidupnya
The Dark Knight: Menurutmu dia akan jadi
apa di masa depan, apa mungkin dia beneran akan kerja di NEST?
Nanang: Menurutku dia akan lebih fokus
terhadap dunia infokom..
The Dark Knight: Kamu kok selalu ikut
touring kenapa, big bro?
Nanang: Saya suka bertualang. Kalau
touring bukan Cuma di sini tapi dengan kakak saya juga
The Dark Knight: Ooh, tag kiro kwe wonge
geleman.. (bertengkar sebentar dengan Nanang, lalu melanjutkan wawancara lagi)
Pertanyaan selanjutnya, pernah G kamu jotos-jotosan sama temanmu?
Nanang: Pernah. Ketika itu berselisih
pendapat dan karena saya tidak mau bertengkar, teman saya memanas-manasi saya
dengan ngece, “Kandakke bapakmu kono..” Saya langsung terpancing emosinya. Itu
SMP dulu, mbiyen tawuran yo wes pernah melu
The Dark Knight: Menurutmu, apa kendala
kenapa PKMmu ma Angga dulu G lolos?
Nanang: Martela.. Karena niat saya dulu
belajar menulis dan ada Angga yang membantu. 3 hari nulis lalu lolos (Waaah,
congkaknya!) Enggak lolos karena saya merasa belum menguasai
The Dark Knight: Di karang taruna kamu
jadi apa, sih? Dan apa saja kegiatanmu?
Nanang: Untuk saat ini belum ada
struktur yang jelas karena belum sempat membentuk struktur yang baru tapi saat
ada agenda, nama saya selalu dicantumkan jadi penanggung jawab entah itu
festival, lomba, atau karnaval..
The Dark Knight: Big bro, big bro.. apa
sih perbedaan kosmu yang dulu ma yang sekarang?
Nanang: Berbeda sekali. Kalau dulu
memang menyenangkan orang-orangnya, ramai, terkadang membuat saya malas
belajar. Kalau sekarang sepi, tempatnya jauh dari keramaian, nyaman, sejuk,
tapi karena kebanyakan yang tinggal di sana masih adik-adik kos jadi belum bisa
nyambung untuk guyon karena saya harus berperan sebagai kakak untuk mereka
(nah, terbukti kan jaimnya, ya gini nih contoh jaimnya. Ntar kalau big bro baca
komenku ini pasti aku akan dipentung, saya harus pakai helm berarti kalau mau
bertemu dengannya)
Impian
yang ingin dicapai Nanang dalam waktu dekat ini adalah relasi bisnis, kalau
bisa bulan Juli ia ingin ke Karimunjawa lalu sebelum lulus ia berharap sudah
punya usaha tetap. Rumah idamannya Nanang itu ia suka di pinggiran kota, karena
dia G menyukai keramaian, lalu rumah minimalis tapi desain rumah Jawa, ukir-ukiran
gitu dan banyak tanaman, lalu ada kolam ikannya. Nanang merasa belum bisa
berkhotbah. Kalau mengisi kajian itu beda. Khotbah itu satu arah dan karena itu
Nanang lebih suka kegiatan yang berbentuk diskusi. Nasehat yang paling sering
ia dengar yaitu harus punya pendirian yang kuat karena terkadang ia juga
terpengaruh oleh orang lain, dalam pergaulan dsb. Olahraga yang paling dikuasai
Nanang adalah kardio (renang dan lari), kalau sepak bola ia merasa belum
menguasai. Bidang yang G dikuasai Nanang adalah kesehatan karena dia mudah
jijik.
The Dark Knight: Kesulitan selama jadi
ketua Kalimasada apa?
Nanang: Memang saat itu kesulitannya
orang-orang Kalimasada, kadep-kadepnya. Imam itu selalu sibuk dengan aktivitas
lain entah itu lembaga di dalam atau di luar kampus, jadi sulit untuk
mengkoordinirnya. Heru selalu merasa belum bisa, diberi tugas pasti merasa
belum bisa padahal ketika dia meminta bantuan pasti akan dibantu. Anam
terkadang mood-moodan, kalau moodnya baik ya rajin tapi kalau moodnya jelek ya
kurang bersemangat dalam organisasi (kamu curhat, ya?)
The Dark Knight: Komentari ketiga orang
tadi ya, menurutmu mereka itu anak yang bagaimana, pandanganmu sebagai teman
mereka?
Nanang: Imam itu kalau dilihat dari luar
orangnya agak aneh, berbeda dengan orang lain tapi di balik itu banyak yang
bisa saya contoh darinya sampai saat ini. Anam memang dikatakan mandiri ya mandiri,
belum mandiri ya belum mandiri, kadang dia bersikap plin-plan, mudah
terpengaruh orang lain. Heru kalau dulu memang polos sekali. Kalau sekarang dia
kritis sekali (soale konconane mbek aku og, jadi banyak terpengaruhi) banyak
peningkatan dibanding dulu
The Dark Knight: Kalau Toni Taprianto
menurutmu anak yang bagaimana?
Nanang: Luar biasa. Bahkan banyak yang
mengagumi dia, saat ngaji bareng mas zacky saja sampai bilang iri dengan
keteguhan dia
The Dark Knight: “Keteguhan”? Hmm, Ok, I
got it tapi aku mengartikannya dalam hal yang lain.. Lalu kebanggaanmu selama
jadi ketua Kalimasada?
Nanang: Bukan bangga karena menjadi
ketua tapi saya bangga karena organisasi ini dapat berkembang meskipun hanya
beberapa persen saja. Saya menekankan esensi, yaitu manfaat dari
program-program yang kalimasada buat...
The Dark Knight: Big bro kenapa enggak
cerita ke orangtua soal kesibukanmu?
Nanang: Sudah tahu sebenarnya, sudah
memahami, hanya saja kalau saya cerita takutnya malah memberikan beban kepada
mereka. Pas aku dijaluki tulung moso’ aku G bisa..
The Dark Knight: Bagaimana rasanya
menekuni dunia distro?
Nanang: Mungkin karena saya hobby dengan
kaos (lebih tepatnya, sangat hobby) jadi saya tertarik dengan desain-desain
kaos yang unik
The Dark Knight: Dulu pernah ditolak
SMAmu sendiri ketika mengajukan observasi, bagaimana perasaanmu?
Nanang; Ketika ditolak merasa kecewa,
tapi setelah mendapat masukan dari alumni sana, memang untuk observasi sekolah
tidak diperbolehkan.
The Dark Knight: Ceritakan suka dukamu
saat nglajo pas SMA dulu?
Nanang: Bus yang menuju Bandungan agak
jarang dan hanya lewat 15 menit sekali jadi kalau saya tidak tepat waktu akan
ketinggalan bus. Jam 6.15 berangkat dari rumah, jam 7 kurang 5 sampai sekolah.
Dulu waktu kelas 1 SMA, 3 bulan pertama udah dipanggil bapak saya karena saya
sering terlambat (Kebiasaan ini lah yang membuat big bro bangunnya biasa pagi,
menyaingi saya. Kalau White prince sih bangunya siang, dibangunin pun bakalan
tidur lagi)
The Dark Knight: Bagaimana kamu
memandang warna kulitmu?
Nanang: Bertambah hitam ketika di
Semarang. Orangtua juga berpendapat seperti itu, “Ning Semarang kok malah dadi
ireng?” SD-SMP aku putihe koyo’ Adit
Ceritanya
kok bisa masuk bahasa Indonesia karena dulu Nanang berkeinginan untuk menjadi
jurnalis dan ketika ada SPMU, Nanang beranggapan bahasa Indonesia dapat
memfasilitasinya sebagai jurnalis apabila dia tidak diterima di Komunikasi atau
Akuntansi. Lalu alasan pilih UNNES karena sejujurnya saat itu Nanang sering
sakit-sakitan jadi orangtuanya G mengijinkan Nanang keluar dari Semarang,
bahkan dia sempat G diijinkan untuk ngekos. Sebenarnya cita-cita awal Nanang
itu memang berhubungan dengan ekonomi, yaitu akuntansi, lalu satu lagi, yaitu
jurnalis. Pertama kali lihat UNNES saat tes wawancara, dia berpikir, “ternyata
banyak pohon, G kaya’ di UNDIP” dan waktu pertama kali mengunjungi gedungnya
yaitu FBS, ia merasa agak kotor, dan kurang tertata.
The Dark Knight: Kamu fobia pada apa,
Nang?
Nanang: Darah..
(lalu membincangkan The Raid sejenak)
The Dark Knight: Pengen G jadi imam di
Musholla/Masjid?
Nanang: Ya pengen, tapi bergantung
dengan tempat saya tinggal, dekat masjid G..
The Dark Knight: Kalau di MUA itu sudah
diatur ya siapa yang ngimami, ngasih khotbah Jum’at?
Nanang: Kalau menurut saya itu memang
sudah diatur. Untuk menjadi seperti itu, pengetahuan kita harus banyak, sebelum
mengajarkan akan lebih baik kalau kita sudah pernah melaksanakan.
The Dark Knight: Hal apa yang dilakukan
orangtuamu hingga membuatmu menangis?
Nanang: Banyak ya, yang baru-baru ini
saya alami, Setelah saya pulang dari sepak bola, saya mendapat apresiasi, cara
bermain bola saya meningkat, sudah lebih baik, trus setelah itu mau berangkat
ke kampus, orangtua saya menyatakan ketidakrelaannya, “Ora sesuk wae. Ayo
sholat isya’ ndisek wae” (tahu G para pembaca, bapaknya Nanang dulu pemain bola
lho)
The Dark Knight: Pernah G bikin orangtua
menangis?
Nanang: Lebih tepatnya membuat orangtua
saya malu. Liburan kelas 1 SMP diajak mancing ma temen-temen saya dan tanpa
sepengetahuan saya, teman-teman menginjak-injak tanaman yang ditanam oleh
warga. Yang punya tanaman tersebut marah-marah dan memarahai saya saat TPA dan
banyak orang yang berkumpul melihat saya dimarahi (emang og, hal-hal koyo’
ngine saat masih kecil dulu mau G mau akan terus teringat mpe sekarang)
The Dark Knight: Terakhir kali menangis
gara-gara apa, Nang?
Nanang: Karena saya mengatakan segala
permasalahan kepada bapak ibu ketika masalah tersebut mencakup semuanya, dan
harus diungkapkan.
The Dark Knight: Kamu G takut ma yang
horror-horror itu sejak kapan to?
Nanang: Pada hakikatnya sejak SD kan
sudah ngaji TPA dan diberi mindset jangan takut ma selain Tuhan. Mereka ada
tapi sama-sama ciptaan Tuhan, buat apa ditakuti.
The Dark Knight: Berarti big bro G
pernah merasa merinding?
Nanang: Kadang-kadang merasakan hal-hal
tersebut memang ada, bergantung dengan kita, ketika kita merasa tidak takut,
rasa merinding itu akan cepat hilang.
The Dark Knight: Lalu dulu bagaimana
perasaanmu ketika pas latihan drama beberapa kali do merasa ketakutan?
Nanang: waktu itu aku kesel. Pikirku,
“Do ngopo sih, biasa wae kenopo?” hal-hal tersebut memang bergantung orangnya
The Dark Knight: Berarti kamu G pernah
merasa gimana-gimana waktu latihan drama?
Nanang: G merasa apa-apa, aku wae dikon
ngeterke ning toilet terus og..
The Dark Knight: Kalau ada orang
pacaran, apa yang terlintas di benakmu?
Nanang: Kalau menurut aku, pacaran kan
hak mereka. Tapi kalau menampilkan hal-hal tersebut di depan umum, sangant
mengganggu sekali. Saya G suka melihat orang pacaran yang lebay.
The Dark Knight: Kamu sering jadi guide
Gedong Songo, ya?
Nanang: Itu kan ketika teman-teman mau
datang ke sana dan saat saya sedang ada waktu, ketika itu saya siap untuk
menemani mereka.
The Dark Knight: Apa harapanmu terhadap
Kalimasada?
Nanang: Mempunyai kader-kader yang lebih
berkualitas dan mempunyai kontribusi nyata terhadap BSI, begitu juga dengan
agama islam.
The Dark Knight: Bagaimana kepemimpinan
ketua Kalimasada yang sekarang?
Nanang: Untuk saat ini kepemimpinan
belum maksimal, mungkin karena dia belum paham mengenai alur kerja rohis di
UNNES.
The Dark Knight: Sebagai ketua PKM kita,
menurutmu Dewi anak yang bagaimana?
Nanang: Dia sangat komunikatif sekali,
ketika ada masalah dia selalu meminta pertimbangan teman-teman, bukan hanya
ketika ada masalah saja, tapi dalam PKM dia selalu meminta pertimbangan
teman-teman juga, dan saya menganggap dia sebagai partner kerja yang baik.
Menurut
Nanang, berorganisasi itu mengembangkan potensi seseorang dalam memanajemen
sebuah organisasi, bertemu dengan beberapa orang yang mempunyai visi/misi yang
sama untuk mewujudkannya dan harus berkontribusi. Tidur bagi Nanang itu
kebutuhan karena saat orang kekurangan tidur akan sulit berkonsentrasi dan itu
kadang Nanang alami saat kuliah pagi, saat penyuntingan, soalnya Nanang jam 1
baru tidur, sedangkan setengah 4 sudah harus bangun lagi untuk sahur. Bagi
Nanang, orangtua adalah sosok pendamping, guru, pembimbing yang menyeting kita
akan tetapi setiap orangtua pasti memiliki tujuan yang baik. Menjadi seorang
kakak bagi Nanang berarti menjadi panutan adiknya, menjadi sahabat, sekaligus
pemberi motivasi. Sahabat di dalam pandangan Nanang adalah sosok yang mungkin
dalam beberapa momen tidak bisa hadir tetapi dia selalu berpikiran bahwa orang
tersebut selalu dekat dengan kita. Sahabat itu bagaimanapun baik buruknya
kelakuan kita, tapi tetap bisa menerima itu (waaah, koyo’ wong menikah wae
Nang, kriterianya terlalu sulit, menerima kekurangan orang lain itu sesulit
mendapat kepercayaan orang lain lho)
The Dark Knight: Apa perbedaan anak-anak
SMPmu dan SMAmu?
Nanang: Sangat beda sekali. Cara berpikirnya
berbeda. Ketika SMP kami masih sangat menjunjung tinggi nilai-nilai yang
diterapkan di masyarakat, ketika SMA orangnya memang cerdas-cerdas tapi cara
bergaulnya juga berbeda. Mungkin saya merasakan kultur yang berbeda karena di
pegunungan dan perkotaan kan berbeda tapi teman-teman baik semua, mereka
mempunyai solidaritas yang tinggi (soale SMP Nanang masih di gunung sekolahnya,
SMA dia turun gunung)
The Dark Knight: Perbedaan anak-anak SMA
dan kuliah?
Nanang: (berpikir sejenak)
The Dark Knight: Mbalek koyo’ zaman SMP
neh, kan? (tersenyum)
Nanang: He’eh (tersenyum) hampir mirip
zaman SMP (berhenti sesaat dan berbincang sejenak) teman-teman kuliah belum
banyak mengenal Semarang jadi untuk bicara kehidupan Semarang belum nyambung
jadi cara bergaul di Semarang belum menyatu, masih bersifat kedaerahan, tapi
jika dibandingkan waktu SMA, teman-teman waktu itu juga berasal dari berbagai
latar belakang, tapi entah kenapa cara berpikirnya hampir sama (yeah, that’s
why we could be close friend)
The Dark Knight: Apa harapanmu di masa
depan dengan teman-teman kuliahmu sekarang?
Nanang: Hampir sama dengan harapan saya
pada teman-teman SMP, SMA, jangan sampai terputus hubungan, jadi nanti bila
sudah dewasa bisa berkumpul lagi dan bertukar pengalaman juga (pamer-pameran
maksudmu?)
The Dark Knight: Kamu itu jahilnya dari
kapan, sih? (memberi contoh kejahilannya Big bro)
Nanang: Dari SD, kadang kalau jenuh
kejelekannya muncul untuk menjahili seseorang (tertawa jahat)
The Dark Knight: Kamu kenapa suka sekali
menjahili Adit?
Nanang: (tertawa) G suka terhadap orang
yang terlalu lebay dan manja (menirukan kata-kata khasnya Adit yang menurut
Nanang menonjolkan sifat manja Adit) Saya ingin menguji Adit bagaimana
responnya ketika saya menjahilinya karena dia adalah teman saya yang paling
manja.
The Dark Knight: Satu anak di BSI yang
kamu G pernah nyambung ma siapa?
Nanang: Anang (tertawa) yo biasane
memang kadang melu jagongan bareng-bareng, dan pas kui yo ono Anang, tapi
paling G aktif ngomong dengan Anang..
Dulu
saat study tour SMA, Nanang sempat kecewa ketika di pantai Kuta hujan. Di Bali
musim hujan buat apa? Tapi tetap kebersamaannya dengan teman-temannya di SMA
sangat menyenangkan. Pendapat Nanang
terhadap KKN yaitu ia ingin mengabdi pada masyarakat, merasakan hidup langsung
di masyarakat, akan tetapi beberapa mahasiswa yang pernah KKN di tempatnya
Nanang belum pernah sesuai dengan yang diharapkan Universitasnya, tidak
menggunakan tempat KKN untuk mengabdi, hanya pindah tempat untuk tidur saja.
Kehidupan bagi Nanang adalah sebuah pengabdian. Bisa negara, agama, sosial
masyarakat. Nanang menemukan kepuasan hidup ketika dia bisa berkontribusi untuk
mewujudkan sesuatu.
The Dark Knight: Kamu kok pemberani
sekali, apa sih rahasianya? (membeberkan keberaniannya yang dia sendiri
kaya’nya G sadari)
Nanang: Karena dulu saya juga penakut.
SD saya dikatakan bencong karena sedikit-sedikit minta tolong ma kakak, bapak.
Sejak itu saya mengubah diri menjadi pemberani, takut itu G ada gunanya..
The Dark Knight: Kamu pasrah G, kalau di
masa depan dijodohkan?
Nanang: Saya tidak mau kalau
dijodoh-jodohkan, saya maunya taarufan, kalau tertarik ya.. atau mungkin dengan
teman-teman saya yang saya kenal.
The Dark Knight: Kamu pernah menanyaiku
soal pernikahan, memangnya kamu berencana segera menikah?
Nanang: Kalau segera menikah, belum...
The Dark Knight: Kamu kok anarki sekali
kepadaku kenapa?
Nanang: Gimana ya (tersenyum, lalu
tertawa) Saya suka memberi slentingan karena Yusuf yang sering berpikiran
fantasi, bukan realis, sedikit slentingan agar dia bersikap realistis. Kalau
anarki ma kamu (tertawa) itu mengungkapkan kegemesan saya, ungkapan sayang pada
teman-teman, aku yo biasane njotosi Imam, njeweri kupinge Toni
The Dark Knight: HAH!? Kamu seakrab itu
ya dengan Nur Fatoni?
Nanang: Njewer kupinge Tonita!!!
The Dark Knight: Bagaimana pendapatmu
terhadap saya?
Nanang: (tertawa) Di balik sosoknya yang
mungkin terkadang cuek terhadap teman-teman, tetapi dia memilki kepedulian juga
terhadap teman-teman yang jarang bergaul dengannya, misalnya..
The Dark Knight: Stop.. Jangan
dilanjutkan (tertawa)
Nanang: Waaah, padahal aku mau memujimu
lho, ada 5 lebih pijian, haha, yowes G usah tag teruske, mbok stop og..
The Dark Knight: Ya, hal-hal seperti itu
tidak perlu diungkapkan (tersenyum) Pertanyaan terakhir Nang, kita kan sering
curhat dan aku tahu rahasia-rahasiamu, lalu bagaimana pendapatmu?
Nanang: G masalah..
The Dark Knight: Nag tag omongke wong
piye? (tertawa jahat)
Nanang: Kalau kamu bisa menjaga yang
privasi-privasi ya Gpp, kalau aib kan G boleh disebar
(lalu bergelut)
Baiklah,
selesai juga artikel rempong edisi kali ini. Untuk big bro, semoga
pementasannya di 106 Sabtu depan berjalan lancar, ya.. Hehe.. Waaah, para
pembaca tinggal 5 edisi lagi sebelum artikel ini berakhir, jadi tinggal 20 hari
lagi sebelum artikel ini benar-benar berakhir (1 artikelnya Heru, 3 artikelnya
Rio, dan 1 artikel saya. Hehe..) Sampai saat itu tiba, tetap dukung Rempongs on
the Week ya.. Sampai jumpa di edisi Heru, XOXO, See Ya..
Paling Ga nyambung yà
BalasHapusYeah berhasil..
Paling gág nyambung ig..
BalasHapusOk aku memg seperti itu :0
hahahhaa
BalasHapus