Nanang Rempong (bagian 1)

Menguak Nanang!!!
(Misteri Mas-Mas Berjenggot)
(bagian 1)
            Yes!! Akhirnya sampai juga di empat orang terakhir. Akhirnya sampai juga di artikelnya Nanang. Sebentar lagi Rempongs on the Weeks akan benar-benar berakhir. Waaah, bagaimana kabar kalian semua? Semoga G galau gara-gara tugas kuliah, ya.. Hehe.. Minggu tenang ini nampaknya tetap saja rempong bagi kita para mahasiswa semester 6, bagi yang sudah selesai micro teaching dan kritik sastranya bu Uum, selamat ya, tinggal Metopen dan Penyuntingan (bagi yang berdosen pak Bambang) Lalu balik ke topik bahasan kita di edisi kali ini (yang kembali dibagi menjadi 2 bagian), yaitu Nanang. Wah Wah Wah, saya sendiri cukup terkejut lho ketika membaca pertanyaan-pertanyaan dari teman-teman untuk Nanang, yang isinya hampir serupa dengan pertanyaan-pertanyaan untuk Gallant dan Desti, yaitu soal cinta-cintaan. Haduh... Padahal tujuan saya menanyai teman-teman semua itu agar variasi pertanyaannya jadi lebih beragam, bukan cuma terfokus pada pacar-pacaran saja. Sejujurnya hal tersebut membuat saya jadi sadar, ntar pasti pas bagiannya Heru, White Prince lalu The Dark Knight pasti bakalan ditanya soal cinta-cintaan saja pasti.. Haiya... Bisa dimaklumi sebenarnya karena Gallant, Nanang, Heru dan the Dark Knight ini memang high quality jomblo, jadi pasti bakal ditanya pandangannya terhadap asmara dan sebagainya yang isinya berwarna pink-pink (Cape’ Deh..) tapi ya sudahlah, memang kalau banyak yang penasaran, tidak apa-apa juga direvealed.. Oke, mari kita masuk ke bahasan edisi kali ini, yaitu Nanang. Oia, sebenarnya pertanyaan-pertanyaan yang saya dapat dari teman-teman untuk Nanang (dan juga Gallant) itu mayoritas saya sendiri juga bisa menjawabnya. Bukannya karena sok tahu, tapi memang saya ini kan sahabat dekat kedua anak itu (begitu pula dengan Heru dan White Prince) jadi sebenarnya agak aneh ketika menanyakan sesuatu yang saya sendiri sudah tahu jawabannya kepada sahabat saya sendiri, endingnya malah kami memilihi mana jawaban yang harus kami sensor dan kami tulis seadanya daripada direvealed ke orang banyak.. Begitulah.. Nah itu saja, jadi jangan terkejut kalau di edisi kali ini pun banyak sensorannya seperti edisi sebelumnya. G kelihatan kok sensorannya di bagian mana, jadi G akan mengganggu kenyamanan membaca para pembaca sekalian. Cerita lain berasal dari sulitnya saya mengepaskan jadwal wawancara saya dengan Nanang, soalnya ni anak kalau ditanya di depan orang lain G bakalan mau njawab, jadi harus face to face langsung dengan saya, dan ngepasin jadwal yang pas itu cukup merempongkan, endingnya wawancara hingga dua kali di tempat yang sangat sepi sekali pula (Kalau di depan orang, ni anak akan jaim, meski saya sendiri yang menanya). Untuk judul edisi kali ini memang saya sengaja karena judul tersebut nampaknya pas sekali dengan big brother saya, mas-mas berjenggot, hahahha (terpingkal-pingkal) biarin deh, biar yang punya edisi ini malu dan marah-marah dalam hati, tetapi di sisi lain judul tersebut benar adanya, karena di edisi kali ini akan menguak Nanang!!! Oye!! Selain itu akan saya sebar juga foto-foto konyol, shirtless, dan terjeleknya.. Huahahahhaahahahhaha... Silakan menikmati..
The Dark Knight: Oe oe Big Bro, apa kabar? Sudah siap dengan pertanyaan dariku?
Nanang: Oke (Ni anak sibuk banget jadi nyari waktu buat wawancara itu agak susah, harus nunggu saya yang meminta-minta dulu, baru deh dia mau meluangkan waktu)
The Dark Knight: Aku jujur G mudeng pertanyaan ini, tapi kutanyakan saja. Sebenarnya kamu itu Rohis atau X-Rohis?
Nanang: Mungkin terlihat dari penampilan ya, dulu pakai celana kain sekarang G. Ya mungkin akhir-akhir ini saya pakai jins, tapi yang dimaksud dengan eks itu gimana? Tulisannya eks atau x?
The Dark Knight: X
Nanang: Kalau X itu anti, saya bukan anti.. Saya tidak perlu menunjukkan diri sebagai orang muslim pada semuanya (baca: maksudnya tidak perlu mengumbar-umbar kalau dia anak rohis lewat penampilannya) (ah santai saja big bro, toh Heru yang anak Rohis daridulu juga hobbynya pakai celana jins dan pakaian ketat-ketat pula)
The Dark Knight: Siapa yang memotivasi kamu untuk ikut Rohis? Muka kamu kan tidak mendukung.. (Yaelah yang bikin pertanyaan ini jujur banget)
Nanang: (tertawa) Apakah wajah harus berpengaruh, ya? Untuk motivasi sebenarnya bukan berasal dari siapa-siapa, saya menyadari sendiri sejak masuk kuliah. Saat SMP-SMA saya ini anak bandel sedangkan saya akan jadi guru, jadi saya sadar harus mengubah diri saya menjadi lebih baik.
The Dark Knight: Menurut kamu, Bandungan itu mengapa banyak karaokeannya?
Nanang: Pertanyaan konyol (tertawa) Bandungan memang tempat seperti itu sejak zaman penjajahan (Wah, sotoy nih Big Bro) Sampai saat ini juga tak bisa ditumpas. Kalau banyak karaokeannya berarti banyak pengusaha yang ingin berinvestasi di situ karena Bandungan terkenal dengan istilah Las Vegasnya Semarang (Haha..)
The Dark Knight: Apa pernah berkaraoke di sana?
Nanang: Karaokean durung tau.. Yo nag karaokean kan bisa dilakukan di mana saja..
The Dark Knight: Makanan khas Bandungan kan tahu serasi, kamu tahu cara pembuatannya?
Nanang: Ya kalau cara pembuatannya sama dengan tahu biasanya tapi memang ada rahasia perusahaan yang G boleh diekspos..
The Dark Knight: Kamu ngerasa cakep, G?
Nanang: Alhamdulillah.. Kalau saya.. Merasa Iya. Harus disyukuri
The Dark Knight: Sejak kapan kamu suka sastra?
Nanang: Sejak SMP. Saat itu ada sebuah pengambilan drama kecil-kecilan, akhirnya dipentaskan oleh orang-orang yang notabene orang-orang lokalisasi. Saya tertarik bukan karena orang-orang lokalisasinya tapi karena karyanya. Orang-orang lokalisasi saja bisa mementaskan drama. Sejak saat itu saya jadi ingin seperti itu
The Dark Knight: Jadi gigolo?
Nanang: Enggak!!! Ingin mementaskan drama juga!!! (sambil memiting The Dark Knight)
            Nanang itu suka naik gunung (naik gunung beneran) kadangkala dia mengajak saya (sering, sebenarnya) tapi sayanya saja yang beralasan ini itu untuk menolaknya, haha.. Nanang mulai suka dengan aktivitas naik gunung berkat Pramuka. Dulu dia kan sekolahnya di gunung (Ya iyalah, rumahnya kan di gunung. Hidupnya stuck di gunung) jelajah alamnya otomatis di gunung. Pengalaman paling berkesannya adalah ketika ia kelas 6 SD nekat mengikuti teman-teman kakaknya yang naik gunung, waktu itu di dekat rawa pening. Saat itu uangnya terbatas tapi tetap nekat ikut. Itu juga kali pertama ia mandi di sungai dan mendapatkan banyak pengalaman yang menyenangkan
The Dark Knight: Waaah, itu salah satu impian saya, mandi di sungai saat muncak..
Nanang: Ayo... Ke mana? Ungaran?
(berbincang sebentar)
The Dark Knight: Nih pertanyaan soal pacar-pacaran. Yang sabar ya, mengahadapi pertanyaan ini.. Oke? Pacar kamu berapa?
Nanang: Sampai saat ini saya belum pernah punya pacar (wajah datar)
The Dark Knight: Kamu sudah pernah ciuman belum?
Nanang: Durung (langsung males menjawab)
The Dark Knight: Ya ini kan bukan pertanyaan dariku. Sudah, bertahan sedikit lebih lama ya.. Ni pertanyaan yang agak kasar dari seseorang, tapi angger dijawab wae.. Kamu sebenarnya punya pacar enggak, apa jangan-jangan kamu homo?
Nanang: Menurut saya, saya tidak menghendaki pacaran daridulu karena saya tahu pacaran dilarang, kalau bisa, langsung menikah saja.. (MANTAP!!!)
The Dark Knight: Menurut kamu, kamu banyak yang suka, G?
Nanang: Kalau banyak enggak tahu, tapi kalau ada, kemungkinan ada..
The Dark Knight: Another weird question.. Menurut kamu cewek BSI yang paling solekhah siapa?
Nanang: Mbiyen aku mikire Sikha.. (berarti sak iki wes ogak) Saya belum benar-benar mengetahui karena solekhah tidak dapat dinilai dari luar saja..
The Dark Knight: Siapa cewek BSI paling menarik, menurutmu?
Nanang: Pokoknya ada..
The Dark Knight: Hahahha.. Sip Sip.. Biarkan pembaca penasaran saja. Kalau anak BSI yang paling menyebalkan?
Nanang: Pokoknya ada (tertawa)
The Dark Knight: Good Good.. (tertawa terbahak-bahak) Pertanyaan selanjutnya. Nang, kamu jangan marah ya.. Kamu katanya dulu pernah dikatain bencong, ya?
Nanang: (pasrah menjawab) Iya, dulu waktu SD memang teman-teman seangkatan saya itu perempuan jadi saya bermain dengan mereka. Ya belajar bareng, ke TPA, dan bermain pun bareng dengan perempuan jadi jarang bermain dengan kakak yang banyak laki-lakinya. Saat main bola juga tidak bisa seperti yang lain, jadi saya dikatakan bencong. Sejak saat itu saya termotivasi untuk dapat bermain bola agar G dikatakan bencong lagi (Ckckck.. Sakkemen bar-bare harus mengungkapkan masa lalu yang kaya’ gini. Huahahhaha..)
The Dark Knight: Pertanyaan selanjutnya, dosa apa yang selalu kamu pikirkan, pokoknya kebayang terus
Nanang: Yang selalu teringat tu saat mengejek perempuan sampai dia menangis. Meskipun saat mengejek tu saya sangat menikmatinya tapi akhirnya menyesalinya (tertawa sendiri)
The Dark Knight: Kwe sengak sih.. Lalu istri idamanmu itu seperti apa?
Nanang: Dapat dipercaya dari berbagai segi, solekhah, tidak neko-neko, apa adanya, dapat memotivasi saya dalam keadaan apapun
The Dark Knight: Another Weird Question.. Kamu diam tapi kok aneh, sih? Apa jangan-jangan kamu diam tapi menghanyutkan?
Nanang: Ya memang saya sebenarnya bisa dikatakan seperti itu. Saya suka bekerja G diekspos, diam-diam seperti itu (Ya emang cara kerjanya big bro benar kaya’ gitu og)
The Dark Knight: Apa hubungannya kamu dengan Jarkoni?
Nanang: Kalau hubungan saya dengan Jarkoni saat ini saya menganggap Jarkoni sebagai sahabat, sama seperti saya menganggap teman-teman Rohis tapi lebih dari itu karena mereka dapat menerima saya dengan keadaan apapun dan sebaliknya saya juga dapat menerima mereka meskipun mereka di luar seperti itu. Tapi meskipun mereka di luar seperti itu, itu lebih baik dibandingkan dengan orang-orang yang...
The Dark Knight: Big Bro yang dulu ma yang sekarang gantengan yang mana?
Nanang: (tertawa) Ganteng yang dulu lah...
The Dark Knight: Another weird question, kamu suka soda gembira, G? (sambil memutar-mutar bola mata membacakan pertanyaan konyol dari seseorang)
Nanang: G
The Dark Knight: Kesekian kalinya, Another weird question.. Kelengkeng Bandungan 1 kg mya berapa?
Nanang: Kelengkeng lokal 15rb
            Ini kisah Nanang tentang Gedong Songo, lokasi wisata terfavorit saya yang kebetulan dekat sekali dengan rumah Nanang. Menurut Nanang, sekarang Gedong Songo berkembang sangat pesat. Dulu saat Nanang masih SD belum ada fasilitas yang menunjang. Kalau sekarang pihak Gedong Songo sudah bekerjasama dengan Jepang (Nah, kan.. Malah orang dari negara lain yang peduli daripada warga Indonesia. Ckckck) sehingga sekarang ada pemandian air panas (yang sangat saya dan White Prince cintai) kalau Nanang ingat dulu, air panasnya masih kaya’ toilet buat mandi lalu pengembangan lainnya dapat dilihat dari jalan-jalan yang diperbaiki, diberi taman (banyak banget tamannya) Dan Gedong Songo dulu pernah kebakaran juga, saat itu kebakaran terjadi karena para warga membuka lahan baru, karena api yang menjalar akhirnya ikut membakar beberapa area di sekitarnya. Wow..
The Dark Knight: Kapan saat-saat G nyamanmu, Big Bro?
Nanang: Jenuh. Entah itu karena menunggu, atau karena kegiatan yang monoton..
The Dark Knight: Menurutmu, apa yang terbersit di pikiranmu saat aku menyebutkan kata Sholat?
Nanang: Shalat itu adalah berserah diri, bukan hanya mengeluh tapi bersyukur dan merenungi betapa besar nikmat yang sudah kita peroleh dari Allah.. Maka saat melakukan itu akan bisa menangis. Aku dulu sering nangis lho saat sholat.. (Tenan puora? Aku G percoyo nag G ndelok diwe)
The Dark Knight: Bagaimana semester 6 ini menurutmu?
Nanang: Terasa sangat singkat, ya.. (The Dark Knight mengangguk) Merasa tidak ada tugas, padahal tugasnya banyak (tertawa) Mungkin karena beban skripsi, ya... G seperti semester 5 yang tegang, panik.. Kalau sekarang G terlalu rempong..
The Dark Knight: Memang mata kuliah apa yang kamu antisipasi?
Nanang: Metopen dan Penyuntingan, yang disuruh bikin buku... (Ni aku yakin pasti sampai artikel ini diterbitkan, big bro pasti belum menyelesaikan 2 tugas mata kuliah tersebut)
The Dark Knight: PPL di SMP 1 Ambarawa, ya?
Nanang: Iya, tapi sebenarnya pengen di SMA 1 Ungaran tapi G ada atau di SMP 2 Ambarawa tapi sudah penuh (keburu diisi oleh Rima dan Alim) tapi SMP 1 Ambarawa lebih dekat kok dengan rumah saya
The Dark Knight: Trus White Prince sidone piye kui?
Nanang: Sebenarnya saya sudah menyiapkan itu dan sudah bilang jauh-jauh hari ke orangtua saya tapi ya si Rionya itu.. (Piye ya, aku males jadi mediator kalian berdua, jadi biar White Prince sendiri yang memutuskan kehidupannya)
The Dark Knight: Bagaimana pendapatmu terhadap kuliah?
Nanang: Dulu anggapan saya kuliah sangat akademis sekali tetapi ketika menjalani ternyata banyak yang beranggapan, kuliah itu yang penting hadir, presensi..
The Dark Knight: Nanang, sejak kapan bisa masak?
Nanang: SMP kelas 2. Soalnya waktu itu tinggalnya bersama Pakde, di dekat SMP. Di rumah Pakde semuanya sibuk, hanya berkumpul ketika malam saja dan saya selalu dikasih uang untuk makan. Karena saya G suka makan di luar (Alah, ngomong wae isin njajan ning njobo. Huuuu!!!) alternatifnya, saya memasak sendiri..
The Dark Knight: Emang Big Bro biasa masak apa?
Nanang: Oseng-oseng, rica-rica, orak-arek.. Ayam gongso, saya G suka yang berkuah banyak..
The Dark Knight: Soalnya biar bumbunya meresap gitu ya di ayamnya.. Nanang, pernah ngajar ngaji?
Nanang: Pernah. Kalau di rumah disuruh ngaji. Kalau gurunya G ada saya mengajar yang kecil-kecil..
The Dark Knight: Sekarang masih sempet ngaji, G?
Nanang: Bar Maghrib mpe Isya, keinginannya 1 juz sehari tapi nyatanya 3 juz seminggu (tertawa)
            Awal mula Nanang bergabung dengan Jarkoni yaitu karena dia memiliki kedekatan dengan mereka, lewat touring dsb dan pada saat itu Jarkoni diminta untuk memainkan sebuah drama dari jurusan dan itu diminta oleh pak Burhan karena diharapkan Jarkoni menjadi pementasan keliling di sekolah-sekolah. Nanang dikenal sebagai anak yang pendiam tapi Nanang merasa dirinya bukan anak yang pendiam, kalau dia sudah bicara, dia akan bicara banyak (Teman-teman KEMPONG, ingat kan ketika Nanang ngomong panjang lebar di Auditorium malam itu) hanya tahu momennya saja. Makanan favoritnya Nanang banyak.. Dia paling suka dengan ayam bakar, yang berhubungan dengan penyet dan sambal. Warna favoritnya adalah Hitam dan Ungu.Makanan yang G disukai Nanang adalah Pecel. Bukannya G doyan, tapi G terlalu suka karena perutnya kalau G cocok dengan suatu makanan akan bikin mules. Selain itu Nanang juga G suka cimi-cumi (iwak nos) karena dari baunya yang terlalu amis
The Dark Knight: Kenapa jika tidak ada kegiatan di kos, kamu pulang? Apa kamu menyebarkan paham itu ke orang lain?
Nanang: Kalau saya di kos G ada kerjaan saya pulang karena saya punya tanggung jawab di rumah. Saya mengurus sebuah band, sebuah organisasi sepak bola, kadang juga mengurus festival band. Saya tidak pernah menyebarkan karena itu bergantung mereka.
The Dark Knight: Jujur saja, bagaimana perasaanmu ketika pertama kali dipilih sebagai ketua Kalimasada?
Nanang: Pada saat itu saya merasa belum siap karena menjadi ketua Rohis itu bukan sekadar mengorganisasi saja tapi juga harus menjadi tauladan dan memberikan pemahaman kepada teman-teman tentang agama islam tetapi setelah saya tahu bahwa pemilihan ketua Rohis memiliki proses yang amat panjang (3-4 bulan) dan sudah dipersiapkan oleh penggede-penggede yang diam-diam mendidik saya menjadi ketua akhirnya saya siap
The Dark Knight: (mendegarkan dengan pandangan datar) Aku suka kata-katamu saat jadi ketua tidak hanya mengorganisasi saja (tersenyum) Big bro, kenapa dulu bercerai dengan Anam? (baca: G se kamar dan se kos lagi dengan Anam)
Nanang: Kalau itu sudah pilihan Anam untuk bergabung dengan teman-teman kos lama. Saat itu saya sendiri sudah menetapkan untuk tetap di kos Basmallah..
The Dark Knight: Bagaimana rasanya ketika kehilangan HP dan motor?
Nanang: Kehilangan HP perasaannya sudah agak biasa tapi kalau motor, itu motor pertama yang saya miliki, saya rawat baik-baik tapi tiba-tiba hilang dalam waktu 2-3 menit
The Dark Knight: Apakah kamu kribo?
Nanang: Ora, Cuma kriting
The Dark Knight: Kenapa kamu jaim di depan orang lain? Kalau ma yang lain dari Ibnu Mas’ud cuwawaan?
Nanang: Bukan jaim, saya hanya berusaha tahu tempatnya.. Tapi ning kos sak iki menengan..
The Dark Knight: Anak-anak dari kos Ibnu Mas’ud yang dulu pernah bilang kamu ikutan Lipsync.. Bagaimana ceritanya tu?
Nanang: Waktu itu saya merasa banyak beban pikiran dan saya meluapkannya dengan itu. Kami lipsync lagu Sheila. Mengabadikan kekonyolan saya dengan teman-teman yang belum tentu terulang lagi (tertawa)
The Dark Knight: Kamu dulu kan kalem, sekarang kok cerewet?
Nanang: Mungkin karena sekarang sudah merasa akrab dengan semuanya
The Dark Knight: Bagaimana caranya melebatkan janggut?
Nanang: Untuk janggut ini tumbuh ketika di Ibnu Mas’ud mencoba foam punya Adit untuk membersihkan, coba-coba saja dan tahu-tahu malah semakin lebat dan sejak saat itu saya rutin mencukur lalu setelah lebaran saya merasa bagus dengan jenggot jadi saya biarkan tumbuh
The Dark Knight: Ah, aku tetap protes ma jenggotmu.. Nang, apakah kamu suka main layangan?
Nanang: Seneng.. Aku reti ki maksud pertanyaane opo (tertawa)
            Rekor pulang ke rumah termalamnya Nanang adalah setengah dua belas malam, posisinya dari kampus karena paginya ada kegiatan di rumah yang tidak memungkinkannya pulang dari UNNES paginya. Dulu semster 2-3 pola tidur Nanang teratur, yaitu jam 11 malam, tapi menginjak semester 4, 5 ,6 sudah mulai tak teratur, dia baru tidur jam 1, jam setengah 2. Pola makan Nanang kalau di kos kadang sehari 2X, 3X, soalnya kalau pagi dia langsung kuliah sampai siang. Kalau sudah seperti itu dia baru makan (makan paginya diganti siang) dan makan lagi habis maghrib. Nanang biasa belanja dengan kakaknya karena ia selalu meminta pendapat kakaknya (tentang pakaian). Kalau di rumah, ia biasanya belanja dengan ibunya (belanja sayur dsb) RD Hima beberapa waktu lalu menurut Nanang menyenangkan. Cuma pas di pantai Indrayanti berbeda sekali dengan saat pertama kali ke sana karena saat RD tersebut di sana ramai jadi untuk merefresh otak belum sepenuhnya bisa (maka dari itu ni anak hobby banget ngajakin aku bertualang) waktu di busnya Nanang duduknya pindah-pindah, ma Niza, Gunawan..
The Dark Knight: Tempat mana yang ingin kamu kunjungi untuk Touring?
Nanang: Ingin menyelam di laut, sebelum PPL saya harus ke Karimunjawa dulu karena saya mulai tertarik dengan laut juga. Ayo ke Karimunjawa...
(berbincang sejenak)
The Dark Knight: Ceritakan prestasimu semasa sekolah dulu..
Nanang: Saya kebanyakan prestasi bukan akademik tapi SD dulu waktu tes masuk SMP peringkat 14 paralel dari 800an anak yang mendaftar, ketika lulus juga masuk 10 besar.
The Dark Knight: Sedekat apa kamu dengan saudara-saudaramu?
Nanang: Sangat dekat. Orang-orang bilang saya kembar dengan kakak saya, sudah saking cepak’e. Kalau ma adik saya G terlalu dekat karena minat kami sudah berbeda
The Dark Knight: Ceritakan pengalaman ziarahmu
Nanang: Kebanyakan untuk ziarah saya belum pernah ke makam-makam sunan karena pada prinsipnya untuk mendoakan seseorang tidak harus ke makam, bisa di manapun. Saya punya prinsip ketika berdoa itu bisa dikhususkan kepada semuanya. Takutnya kalau mendekati ke makamnya langsung bukan untuk mendoakan tapi ada esensi lain yang diharapkan..
The Dark Knight: Apa beda suro’ dan rapat hima?
Nanang: Suro’ seringkali dilaksanakan pagi hari, jam 6-7 sedangkan rapat hima dilaksanakan malam hari.
The Dark Knight: Kapan pertama kali futsal?
Nanang: SMA kelas 1
The Dark Knight: Podo ya, mbiyen zaman SMAku futsal yo lagi populer pas SMA kelas 1 nan, do futsal ning SMG soale pas kui Demak belum punya.
Nanang: Main futsalnya dulu pertama kali di lapangan basket, setelah itu diajak di lapangan futsal yang sebenarnya di Ungaran.
The Dark Knight: Kamu kok G nyuci motor sendiri kenapa?
Nanang: Sebenarnya di rumah nyuci motor sendiri tapi kalau di kos kan airnya terbatas, jadi takut kalau dimarahi ibu kos
The Dark Knight: Kamu sering jadi guide Gedong Songo, ya?
Nanang: Itu kan ketika teman-teman mau datang ke sana dan saat saya sedang ada waktu, saya siap untuk menemani mereka.
The Dark Knight: Siapa kakak angkatan yang kamu teladani?
Nanang: Mas Arif
The Dark Knight: Mas Fajar?
Nanang: Ooh, tag kiro seko bahasa Indonesia tog..
The Dark Knight: Yo se universitas.. Mas Fajar kan sangang. Aku cuma pernah bertemu sekali tapi langsung kagum karena mas Fajar sangang banget..
Nanang: Pertama Mas Arif, karena dia mempunyai visi dan misi yang sangat kuat. Kedua Mas Fajar, tahu sendiri kan, dia punya pemikiran yang kekinian, cara penyampaiannya enak dan dia rendah hati, G terlalu menggurui (tersenyum)
            Tempat paling nyaman Nanang adalah di sebuah tempat yang menampilkan pemandangan indah, pantai, gunung dan satu tempat lagi, yaitu di rumah. Kalau ke Mall, Nanang bergantung kebutuhan saja. Kalau ada yang ia cari, ia bakalan ke sana, tapi kalau G ada yang ia cari ya enggak. Sekadar berjalan-jalan di Mall saja ia tak suka, harus ada tujuannya. Sampai sekarang Nanang belum merasa pantas jadi guru. Untuk mengajar saja bisa tetapi untuk membimbing, ia belum maksimal, dan Nanang merasa sampai saat ini belum bisa menjadi sosok sebagai guru. Nanang lebih suka naik motor di belakang karena lebih santai, enak, nyaman tapi kalau yang berada di depan membahayakan, dia lebih memilih untuk duduk di depan saja tapi pada kenyataannya Nanang memang lebih sering duduk di depan karena G ada yang memboncengkannya. Alhamdulillah Nanang belum pernah kecelakaan parah, hanya terpeleset karena jalanan yang licin. Soal keramaian Nanang mood-moodan, tapi dia lebih suka tempat yang tenang.
The Dark Knight: Dulu pas kamu ditembak, bagaimana tanggapanmu?
Nanang: Berangkat dari awal prinsip saya, ketika ditembak, saya berkata, “Lebih baik jadi sahabat”
The Dark Knight: Apakah kamu pernah memberi harapan kepada seseorang?
Nanang: G. Ketika mereka (mereka???) ada kecenderungan seperti itu, saya mulai mundur, mundur perlahan (Haiya!! Bilang saja langsung jaga jarak!!)
The Dark Knight: Kamu kok G suka film-film barat, kenapa?
Nanang: Sebenere seneng, tapi kalau diajak nonton di bioskop (oleh saya, ya? Hahahaha) saya tidak bisa mengalokasikan uang saya untuk itu (tertawa)
The Dark Knight: Bagaimana rasanya saat pertama kali ngekos di UNNES?
Nanang: Sangat tersiksa karena kos-kosan saya saat itu panas, kamar mandi di luar sedangkan kamar saya di atas jadi harus naik turun. Pada saat itu saya merasa sendiri, dan ketika mendengar adzan saya merasa terenyuh karena ketika di rumah pasti berangkat ke masjid bersama-sama dengan keluarga tetapi saat itu, di kos, saya harus berangkat sendirian ke masjid.
The Dark Knight: Lalu kapan mulai betah di UNNES?
Nanang: Semester 2. Karena saya menemukan teman-teman baru. Ya tahu sendirilah (tersenyum)
The Dark Knight: Di rumah kamu anak yang bagaimana, sih?
Nanang: Kalau di rumah ketika saya sebagai anak, ya saya sebagai anak. Saat libur, membersihkan rumah, memasak. Pergaulan di rumah lebih disibukkan dengan band, dll
The Dark Knight: Kamu kok pemilih-milih barang sih kalau belanja?
Nanang: Ketika saya menggunakannya nyaman, saya akan merasa puas. Saat SMP sering beli barang tapi tidak dapat saya manfaatkan. Saya merasa mubadzir, nah sejak saat itulah..
The Dark Knight: Kamu anak yang sensitif, G?
Nanang: Jujur, ketika ada orang yang ngejek, komentar buruk, saya akan menanggapinya serupa
The Dark Knight: Dulu gimana ceritanya bisa akting ma Desti?
Nanang: judulnya apa, ya? Elegi Secangkir Kopi. Saat itu aku belum tahu konsep ceritanya, tiba-tiba diajak berkumpul sebagai solidaritas Grup BSI 09, nah ternyata ada rencana pembuatan film. Saya hanya sekadar nimbrung tapi karena waktu sudah mepet, ada kasting dadakan, langsung ditentukan.
The Dark Knight: Wow, cepat sekali, ya..
Nanang: Pakwo memilih saya, jadi saya dan Desti dipilih. Proses syutingnya sangat panjang, dari membaca, menghafal naskah, menghayati peran, hanya dalam waktu 2 hari saja
The Dark Knight: Ngebut, ya..
Nanang: Prosesnya juga mengalami kendala. Untuk setting tempat pengennya di Banaran tapi G diijinkan, lalu nyari di bawah dan dapet Think We She-Sha. Peran saya jadi Barista
The Dark Knight: Pertanyaan selanjutnya, hal dari dirimu yang dipikir teman-teman seperti itu padahal kenyataannya belum tentu benar, nah itu apa?
Nanang: Emm.. Rombel-rombelan dulu itu.. Emm, kuganti saja..
The Dark Knight: Ha??
Nanang: Ada beberapa orang yang menganggap Jarkoni itu sebuah genk-genkan atau apa tapi menurut saya itu bukan genk, tapi semacam kelompok belajar dan siapa saja boleh masuk asal punya komitmen penuh untuk belajar, anggapan teman-teman mungkin saat ini Jarkoni itu hanya kelompok bergaul saja.
The Dark Knight: Hlo piye, aku kan menanyai soal dirimu, bukan Jarkoni
Nanang: Yo ben, aku njawabe nguno..
The Dark Knight: Hla terus yang soal rombel-rombelan tadi?
Nanang: G usah lah..
The Dark Knight: Piye, wes kadung mbok omongke, aku penasaran..
Nanang: Pas kui kan kwe nggawe film dan kebetulan ma anak-anak ronbel 2, dan kamu juga anak rombel 2, padahal aslinya kan kamu membuat film dengan tujuan berkarya tapi cah-cah kan nganggepe bedo, mereka mikire rombel-rombelan meski aslinya kalian G berniat seperti itu, tapi yo tetep wae kan, setelah gara-gara rombel 2 bikin film, bar-bare ono omongan soal rombel-rombelan...
The Dark Knight: Sing iki harang yo G ono hubungane mbek pertanyaanku, aku kan nanyanya hal dari dirimu yang dipikir teman-teman seperti itu padahal kenyataannya belum tentu benar. Kaya’ gallant sebelumnya kutanyai pertanyaan ini dan dia njawabnya aslinya Gallant juga pengen punya banyak teman. Hla jawabanmu iki, malah membahas hal lain.. Iso malah mbahase soal kui..
Nanang: Ah yowes lah, aku emang njawabe nguno..

To be continued

0 komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya

Foto saya
ini blog perdana "kempong"... mudah-mudahan dapat menampung saran dan segala unek-unek... ada postingan biodata para anggota kempong juga (eksklusif lho... ) jgn lupa tinggalkan komen yach.... terima kasih... HAH!!!

Pengikut

Blogger templates

Blogroll

Copyright © 2012 keluarga rempongTemplate by : UrangkuraiPowered by Blogger.Please upgrade to a Modern Browser.